Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan reli berkat naiknya Wall Street dan Bursa Asia menurut analisa BNI Sekuritas pada Kamis (4/8/2022).
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka menguat pada posisi 7.062,03. IHSG sempat mencatatkan posisi tertingginya pada 7.075,56 beberapa saat setelah pembukaan
Tercatat, 238 saham menguat, 68 saham melemah dan 171 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.290,28 triliun.
Tim riset BNI Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi naik di atas 7.029, selama tren peningkatan (bullish) di atas 6.910. Selain itu, faktor lain yang akan memperkuat IHSG adalah ditutupnya IHSG diatas 5 day Moving Average (MA) dengan kisaran 6.982.
"IHSG masih ditutup di atas 200 day MA (6.810) untuk hari ke 11. Dominan power buy. Range breakout berada di 6.778-7.070," ujar Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam risetnya.
Sementara itu Research Analyst BNI Sekuritas, Maxi Liesyaputra mengatakan posisi IHSG menguat lantaran indeks Dow Jones Industrial Average (IDJA) ditutup menguat hingga 1,29 persen. Faktor lain yang membuat IHSG kuat adalah naiknya indeks Standard & Poor's 500 (S&P 500) hingga 1,56 persen dan Nasdaq yang menguat sebesar 2,59 persen.
Naiknya bursa regional Asia Pasifik seperti Nikkei, Hang Seng, dan BEI juga menjadi faktor menguatnya IHSG.
BNI Sekuritas merekomendasikan investor untuk mencermati saham-saham seperti BMRI, UNVR , ADRO, hingga TOWR untuk perdagangan hari ini.
Pada Rabu (3/8/2022), IHSG ditutup menguat menembus 7.000 pada seiring dengan penguatan saham big cap TLKM dan BBCA.
IHSG ditutup di posisi 7.046,52, naik 0,84 persen atau 58,48 poin. Sepanjang sesi, IHSG bergerak pada rentang 6.971 - 7.046,63.
Tercatat, 267 saham menguat, 250 saham melemah, dan 165 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.258,78 triliun.