Bisnis.com, JAKARTA — Produsen alat kebersihan, PT Klinko Karya Imaji Tbk. (KLIN) menetapkan harga final penawaran saham perdana Rp100 per saham.
Dalam IPO ini, KLIN akan melepas 230 juta lembar saham baru atau sebesar 17,59 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Dana maksimal Rp23 miliar bakal sepenuhnya dipakai ekspansi.
Setelah masa penawaran awal (bookbuilding) pada 20–25 Juli berakhir, Direktur Utama KLIN Anggun Supanji menyebut terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 150 persen atau 1,5 kali.
“Sampai dengan hari penutupan penawaran, antusiasme investor terbilang cukup tinggi. Ini sangat kami apresiasi, karena artinya makin banyak masyarakat yang berminat pada investasi ke perusahaan yang mengusung green environment seperti KLIN,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Selasa (2/8/2022).
Klinko telah mendapat persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham mulai tanggal 2–5 Agustus 2022, dan listing di Bursa Efek Indonesia pada 9 Agustus 2022.
Perseroan dengan kode ticker KLIN ini terdaftar sebagai Efek Syariah, sebab hingga saat ini Klinko tercatat tidak memiliki utang perusahaan.
Baca Juga
Menurut Anggun, tingginya minat masyarakat terhadap saham KLIN menunjukkan kepercayaan publik pada perusahaan.
“Hal ini tentu jadi pemacu semangat kami untuk terus memberi kontribusi positif pada bangsa, melalui inovasi dan penguatan strategi jangka panjang perusahaan,” kata Anggun.
Emiten KLIN resmi mengantongi izin melantai di Bursa berbarengan dengan momentum banyaknya IPO emiten dengan berbagai skala. Hingga 19 Juli 2022, setidaknya sudah ada 26 emiten baru yang sudah melantai di Bursa dan 37 lainnya sedang dalam proses pipeline IPO tahun ini, termasuk KLIN.
“Capaian ini patut kami syukuri mengingat banyaknya kehadiran emiten baru yang juga menarik perhatian investor. Namun, nyatanya bookbuilding KLIN tidak sampai sepi peminat,” jelas Direktur Utama PT Elit Sukses Sekuritas Effendi Irawan.
Pada masa penawaran umum perdana saham, KLIN juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 57.500.000 Waran Seri I, dengan harga pelaksanaan waran Rp 100. Waran Seri I ini akan diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan.
Dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham akan digunakan 40 persen untuk kebutuhan pembangunan kantor pusat, area produksi, dan gudang bahan baku. KLIN tengah membidik perluasan pasar domestik dan global. Lewat skema private label, KLIN sudah merambah pasar ekspor ke tujuh negara di kawasan Asia Tenggara, Amerika Serikat, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin.
Sekitar 38,75 persen akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal Perseroan seperti penambahan fasilitas produksi dan aset seperti mesin, mobil box, mobil operasional, dan peralatan kantor.
Kemudian, sekitar 21,25 persen akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan dalam rangka pembelian bahan baku penunjang proses produksi dan aktivitas pemasaran.
Terbaru, KLIN mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada Juni 2022 sebesar 100 persen yoy menjadi Rp2,8 miliar dibandingkan dengan Juni 2021 sebesar Rp1,4 miliar. Meninjau kinerja saat ini, Klinko optimistis untuk memproyeksikan pertumbuhan kinerja hingga akhir 2022.