Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Bisa Menguat Terbatas Jelang Data Inflasi, Cek HRUM & BMRI

Pekan ini adalah pekan penting yang dinantikan mengingat data inflasi Juli akan dirilis.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (5/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (5/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG hari ini menguat terbatas dan diperdagangkan dalam kisaran 6.900–7.050 pada Senin (1/8//2022). Beberapa saham yang bisa dicermati investor menurut rekomendasi Pilarmas adalah EMTK, HRUM, dan BMRI.

“Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas pada rentang 6.900–7.050. Namun secara sentimen, ada potensi pasar akan kembali terkoreksi terbatas,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset harian, Senin (1/8/2022).

Pada perdagangan Jumat pekan lalu (29/7/2022), IHSG ditutup melemah sebesar 0,08 persen ke level 6.951. Sektor kesehatan, basic material, consumer noncyclicals, teknologi, transportasi dan logistik, infrastruktur, properti dan real estate bergerak negatif dan mendominasi penurunan IHSG.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan pekan ini adalah pekan penting yang dinantikan mengingat data inflasi Juli akan dirilis. Inflasi diperkirakan akan kembali mengalami kenaikan, dari sebelumnya 4,35 persen dan berpotensi secara proyeksi naik hingga 4,80 persen-4,90 persen.

Inflasi inti juga diproyeksi bergerak naik, mengikuti inflasi tahunan dari sebelumnya 2,63 persen menjadi hingga 2,80–2,90 persen.

“Kami melihat kenaikan harga barang dan jasa, masih bisa diikuti dengan kenaikan pendapatan. Hal ini yang terlihat inflasi inti dapat terjaga dengan baik. Liburnya pertemuan The Fed pada pekan ini, akan membuat Bank Indonesia dapat bernafas lega, karena berpotensi untuk menahan tingkat suku bunganya pada pertemuan kali ini,” lanjut Pilarmas.

Oleh sebab Pilarmas Investindo Sekuritas melihat terdapat potensi yang cukup besar kenaikan suku bunga akan terjadi pada kuartal IV/2022, terlebih Kementerian Keuangan telah memberikan sinyal potensi bahwa Bank Sentral akan menaikkan suku bunga hingga 100 basis poin secara bertahap hingga akhir tahun.

“Kami pernah sampaikan sebelumnya, sekalipun Bank Indonesia saat ini tidak menaikkan tingkat suku bunga mereka, namun ketika tingkat suku bunga The Fed kembali mendekati level tingkat suku bunga Bank Indonesia saat ini yang berada di 3,5 persen, tentu premi tingkat suku bunga harus dijaga dengan baik, kalau tidak mau daya tarik di pasar keuangan membuat investor asing harus pergi," tulis Pilarmas. 

Seiring dengan perkembangan data inflasi dan kebijakan suku bunga, kabar baik datang dari proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II/2022 yang diperkirakan mencapai 5,10 persen sampai 5,20 persen. Data ekonomi kuartal II/2022 bisa menjadi pendorong pergerakan saham dan obligasi pekan ini.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper