Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mengawali perdagangan Agustus 2022 dengan penguatan, sejalan dengan penguatan sejumlah indeks Wall Street dan naiknya harga komoditas.
Selama perdagangan pekan lalu, IHSG tercatat menguat 0,93 persen dan selama Juli 2022 telah naik 2,3 persen. Sementara itu, IHSG telah naik 5,62 persen sejak awal tahun. Penguatan IHSG pada pekan lalu diwarnai dengan aksi beli bersih asing sebesar Rp1,32 triliun sehingga net buy investor asing secara year-to-date mencapai Rp58,20 triliun.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mencatat indeks Dow Jones menguat 0,98 persen. Begitu pula dengan Nasdaq yang ditutup menguat 1,88 persen.
Penguatan tersebut diikuti dengan kenaikan harga beberapa komoditas seperti minyak yang naik 1,95 persen, emas naik 0,77 persen, dan CPO naik 8,99 persen. Nikel dan timah juga terpantau naik masing-masing sebesar 9,25 persen dan 2,89 persen.
“Ada peluang IHSG menguat seiring kembali cukup tajamnya penguatan indeks di Wall Street,” katanya dalam riset, Senin (1/8/2022).
Imbal hasil obligasi AS dan Indonesia untuk tenor 10 juga kembali turun masing-masing ke level 2,658 persen serta 7,298 persen di tengah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ke level Rp14.800-an dan makin menjauhi level Rp15.000.
Baca Juga
“Diperkirakan hari ini IHSG bergerak di kisaran 6.924–7.005, sementara rupiah diprediksi bergerak di rentang Rp14.790—Rp14.910 terhadap dolar AS,” lanjutnya.
Adapun, saham-saham lain yang menurut Edwin bisa dicermati investor adalah INCO, AKRA, ASII, ITMG, BMRI, SMBR, PRDA, ISAT, SMGR, dan MAPI.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.