Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia (GIAA) Turunkan Kerugian Jadi Rp3,3 Triliun di Kuartal I/2022

Rugi bersih GIAA turun 41,55 persen menjadi US$224,6 juta atau Rp3,33 triliun pada kuartal I/2022, dibandingkan dengan US$384,3 juta di kuartal I/2022.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) tercatat mampu menekan kerugian sepanjang tiga bulan pertama 2022.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Minggu (31/7/2022), emiten berkode saham GIAA ini membukukan total pendapatan US$350,15 juta atau setara Rp5,2 triliun (kurs Jisdor Rp14.860 per dolar AS). Pendapatan ini tercatat turun 0,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$353,07 juta.

Pendapatan perseroan ini diperoleh dari penerbangan berjadwal senilai total US$270,5 juta. Penerbangan berjadwal ini terbagi menjadi penerbangan penumpang berjadwal sebesar US$201,8 juta, dan penerbangan kargo serta dokumen sebesar US$68,7 juta.

Sementara itu, pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal GIAA adalah sebesar US$24,07 juta, yang didapatkan dari penerbangan charter. Adapun pendapatan lain-lain Garuda Indonesia per kuartal I/2022 adalah sebesar US$55,5 juta.

Hingga kuartal I/2022, GIAA mencatatkan beban usaha sebesar US$526,3 juta. Beban usaha ini berkurang 25,04 persen dibanding kuartal I/2021 yang sebesar US$702,17 juta.

GIAA mencatatkan rugi usaha sebesar US$161,6 juta hingga akhir Maret 2022. Meski demikian, rugi usaha ini berkurang 43,7 persen secara tahunan dari US$287,09 juta di kuartal I/2021.

Berkurangnya rugi usaha ini, membuat rugi bersih GIAA turun 41,55 persen menjadi US$224,6 juta atau Rp3,33 triliun di kuartal I/2022, dibandingkan dengan US$384,3 juta di kuartal I/2021.

Adapun per akhir kuartal I/2022, GIAA mencatatkan total aset sebesar US$7,04 miliar, turun dari akhir 2021 sebesar US$7,19 miliar.

Total liabilitas perseroan turun dari US$13,30 miliar di akhir Desember 2021, menjadi US$13,38 miliar di akhir Maret 2022. GIAA tercatat masih membukukan total ekuitas negatif per 31 Maret 2022 sebesar minus US$6,33 miliar, dari minus US$6,11 miliar per 31 Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper