Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Harry Tanoe Sebut Ada Rencana Merger MNCN dan BMTR, Target 2023

BMTR dan MNCN akan melakukan studi atas ide rencana merger untuk memastikan aksi tersebut berdampak baik bagi pemegang saham.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana merger PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) dengan PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) ditargetkan akan berjalan pada tahun depan. 

Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, ada rencana BMTR dan MNCN dimerger, meskipun ini bukan hasil dari RUPST BMTR. Dia mengungkapkan alasan penjajakan merger adalah hierarki harga saham Grup MNC di bidang media yang tidak sesuai harapan.

"Harga saham paling tinggi justru ada di [struktur perusahaan] paling bawah," kata Hary Tanoe dalam RUPST, dikutip dari youtube MNC, Jumat (29/7/2022). 

Hary Tanoe mencontohkan, pada struktur perusahaan PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) sebagai operating company terkait digital adalah perusahaan media Grup MNC dengan harga saham tertinggi, diikuti oleh MNCN yang secara langsung memiliki empat televisi yaitu RCTI, MNCTV, GTV dan iNews.

Dalam skenario merger, nantinya The New BMTR akan memiliki MSIN dan empat TV yang sekarang di bawah MNCN. 

Kondisi harga saham yang kurang optimal tersebut menjadi alasan merger.  "Kami direksi mendiskusikan hal ini dan semoga tahun depan bisa dilakukan merger," jelasnya.

Melalui Instagram pribadinya, Pengamat Pasar Modal Lukas Setia Atmaja  juga mengunggah foto investor kawakan Lo Kheng Hong yang merupakan salah satu pemegang saham BMTR dan Bos Grup MNC Hary Tanoesoedibjo.

“Pak Lo Kheng Hong kemarin ‘berlayar dari Labuan Bajo’ Sampai RUPS BMTR hari ini dan berjumpa dengan Pak @hary.tanoesoedibjo sebagai Direktur Utama BMTR,” tulis Lukas.

Dia lebih lanjut menyebutkan bahwa harga saham BMTR maupun MNCN meningkat signifikan, didorong info mengenai rencana merger BMTR dan MNCN saat RUPS.

BMTR merupakan pemegang saham utama MNCN, yang menguasai 52,67 persen. Selebihnya, pemegang saham publik memegang 47,33 persen saham pengelola stasiun TV RCTI tersebut. 

Di BMTR, Lo Kheng Hong menguasai 6,45 persen saham. Mayoritas saham BMTR dipegang PT MNC Investama Tbk. (BHIT) sebanyak 45,75 persen, kemudian masyarakat 47,8 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper