Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibayangi Kebijakan The Fed, Simak Saham Pilihan OCBC

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal bergerak melemah mengikuti mayoritas saham di Asia-Pasifik seiring penantian keputusan The Fed.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal bergerak melemah mengikuti mayoritas saham di Asia-Pasifik seiring penantian keputusan The Fed pada Rabu (27/7/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB, kemarin, IHSG berada pada posisi 6.871,53 atau naik 0,19 persen. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.862,64--6.899,92.

Tercatat, 239 saham menguat, 260 saham melemah dan 191 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.073,53 triliun.

Analis OCBC Sekuritas Hendry Andrean menjelaskan saham Asia-Pasifik diperdagangkan lebih rendah pada Rabu (27/7/2022) menjelang laporan inflasi Australia dan dengan investor menantikan kebijakan The Fed.

"Data inflasi Australia akan dirilis Rabu, dan diperkirakan akan mencapai 6,2 persen untuk kuartal kedua, naik dari 5,1 persen pada kuartal pertama," terangnya dalam riset, Rabu (27/7/2022).

Dana Moneter Internasional pada Selasa memangkas perkiraan PDB globalnya untuk 2022 dan 2023. Sekarang IMF memperkirakan pertumbuhan akan mencapai 3,2 persen tahun ini, 0,4 poin persentase lebih rendah dari proyeksi April.

Secara teknikal, IHSG terangnya, di posisi netral dengan white candle volume naik tetapi harga masih bergerak di bawah 6.937.  Saham-saham yang direkomendasikannya ada ADRO, ARTO, WINR, ENRG, dan ESSA. Berikut rincian analisis teknikalnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper