Bisnis.com, JAKARTA – PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) menargetkan untuk produksi 1,2 Juta ton biji nikel sepanjang 2022.
Direktur Central Omega Andi Jaya mengatakan bahwa produksi tahun ini naik dari produksi bijih nikel sepanjang 2021 sebanyak 886.725 ton.
“Dengan asumsi nilai tukar Rp15.000 dan harga nikel mencapai US$20.000 per ton, kami memproyeksikan dapat mencetak penjualan mencapai Rp810 miliar sepanjang 2022,” jelas Andi dalam paparan publik, Jumat (22/7/2022).
Selanjutnya, emiten bersandi DKFT ini juga memperkirakan dapat meraih laba kotor sebesar Rp247,58 miliar, dan laba usaha mencapai US$28,98 miliar.
Untuk 2022, DKFT menyiapkan belanja modal sebanyak Rp40 – Rp50 miliar, penggunaannya melakukan akuisisi di bidang pertambangan batu kapur, sebagai salah satu komponen smelter. Saat ini yang sudah terpakai baru sekitar belasan miliar.
Pada tahun ini, DKFT juga tengah berfokus pada pengembangan smelter tahap kedua dengan teknologi Electric Furnace.
Baca Juga
“Saat ini yang sudah ada menggunakan teknologi Blast Furnace, ini teknologi baru Electric Furnace,” ujar Andi.
Proyek smelter tersebut berlokasi di Kabupaten Morowali Utara, dan akan menelan investasi senilai US$500 juta dengan kapasitas produksi sebanyak 220.000 ton.