Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengagendakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa pada Jumat, 12 Agustus 2022.
Dalam RUPST ini, Garuda Indonesia akan membahas beberapa hal, yakni persetujuan laporan tahunan perseroan tahun buku 2021, penetapan tantiem untuk direksi dan dewan komisaris perseroan tahun buku 2021, dan penunjukan kantor akuntan publik (KAP).
RUPST juga akan membahas pengukuhan pemberlakuan peraturan menteri BUMN, perubahan anggaran dasar perseroan, dan perubahan pengurus perseroan.
Sementara itu, RUPSLB Garuda Indonesia akan membahas laporan perkembangan proses restrukturisasi perseroan, serta persetujuan atas peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor perseroan.
Peningkatan modal ini termasuk rencana penambahan modal ditempatkan dan disetor karena adanya rights issue dan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
RUPSLB juga akan membahas penyertaan modal sebesar Rp7,5 triliun dari pemerintah kepada perseroan. PMN akan dilaksanakan melalui penerbitan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu. Perseroan juga akan mengkonversi sebagian utang kepada kreditur yang berhak menerima ekuitas, dengan saham baru yang akan dikeluarkan perseroan.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, GIAA berencana melakukan penambahan modal negara (PMN) dengan rights issue. Rencana ini dilakukan perseroan berdasarkan rencana perdamaian.
Sehubungan dengan PMN tersebut, perseroan berencana untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan HMETD kepada para pemegang saham Garuda Indonesia dalam jumlah sebanyak-banyaknya 225.585.894.911 lembar saham atau sebesar 871,44 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor Perseroan pada saat keterbukaan informasi ini.
Adapun saham baru dalam penambahan modal dengan memberikan HMETD ini akan dikeluarkan dengan nilai nominal per saham sebesar Rp459 atau harga pelaksanaan, mana yang lebih kecil.