Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas turun pada Rabu (20/7/2022), menghentikan kenaikan selama dua sesi berturut-turut tertekan oleh dolar AS yang lebih kuat.
Mengutip Antara, dolar AS naik ke level tertinggi satu minggu terakhir menjelang keputusan Federal Reserve tentang suku bunga yang diperkirakan naik 75 basis poin. The Fed akan mengadakan rapat pada 26-27 Juli 2022.
Harga emas Comex New York Exchange kontrak Agustus 2022, turun US$10,5 atau 0,61 persen, menjadi ditutup pada US$1.700,20 per ounce.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, kembali mendekati puncak 2002 pekan lalu setelah Indeks Harga Konsumen AS mencapai tertinggi empat dekade sebesar 9,1 persen untuk tahun ini hingga Juni.
Reli dolar kemudian mendorong pedagang pasar uang untuk bertaruh pada rekor kenaikan suku bunga Fed 100 basis poin untuk Juli. Taruhan kenaikan suku bunga itu telah turun secara signifikan, dengan konsensus sekarang untuk kenaikan 75 basis poin.
Tidak ada pendorong utama untuk pelemahan baru emas pada Rabu (20/7/2022), kecuali mungkin untuk dolar yang mengalami rebound pertama dalam hampir seminggu, meskipun ke level jauh di bawah tertinggi dua dekade minggu lalu.
Baca Juga
"Ada konsensus umum bahwa jika dolar rebound, emas bisa kembali di bawah 1.700 dolar AS dan saya kira itulah yang Anda lihat," kata Phillip Streible, ahli strategi logam mulia di Blueline Futures di Chicago.
Pemulihan sentimen risiko menunjukkan pergerakan harga emas yang besar akan datang, karena ada ekspektasi bagi investor untuk pindah dari logam mulia ke aset berbunga yang lebih menguntungkan.
National Association of Realtors melaporkan Rabu (20/7/2022) bahwa penjualan rumah yang ada (existing home) di AS turun 5,4 persen pada Juni dari Mei ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 5,12 juta, turun untuk bulan kelima berturut-turut dan mendukung emas. Dibandingkan dengan Juni 2021, penjualan rumah AS turun 14,2 persen.