Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi salah satu saham dengan kinerja di bawah rata-rata atau laggard sejak awal tahun, dengan turun 5,3 persen secara year to date (YTD). Meski demikian, analis masih merekomendasikan untuk membeli saham GOTO.
Penurunan saham GOTO 5,3 persen juga berkontribusi menekan IHSG 16,8 poin sepanjang 2022. GOTO menjadi saham penekan utama IHSG sepanjang 2022, di bawah ARTO, BUKA, dan EMTK.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis dalam risetnya mengatakan, GOTO membuat dampak dengan upaya hiperlokalnya, termasuk integrasi platform. Dia melihat, infiltrasi layanan keuangan ke Tokopedia dan kota-kota tier-2 berpotensi menumbuhkan GTV Tokopedia.
Dia melanjutkan, Gojek menunjukkan frekuensi pemesanan yang lebih tinggi daripada Tokopedia karena sifat use case-nya. Hal ini menawarkan trafik yang mengarahkan pada penjualan silang produk di Tokopedia.
"Pengaruh GOTO yang memiliki 65 juta pengguna unik mendukung sisi UMKM, mitra pengemudi, yang berharga bagi ekonomi lokal. Investor melihat hal ini dengan menempatkan valuasi premium di GOTO," kata Niko dalam risetnya, dikutip Minggu (17/7/2022).
BRI Danareksa Sekuritas mencermati, fokus pemasaran GOTO akan tetap pada kemampuan cross selling, inisiatif hiperlokal, dan financial technology. Menurutnya, pemasaran terintegrasi lintas platform merupakan area yang dapat menguntungkan GOTO saat ini.
Baca Juga
"Selain itu, kemungkinan adanya peraturan untuk mengurangi penjualan barang impor di e-commerce dapat memaksa platform asing untuk menyesuaikan penawaran dan terlibat dalam lebih banyak promosi," tuturnya.
Adapun Niko melihat GOTO terlalu besar untuk gagal. Dengan katalis-katalis tersebut, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy, dengan target harga di Rp410 per saham.
Pada penutupan perdagangan Jumat (15/7/2022), saham GOTO turun 3,61 persen atau 12 poin menjadi Rp320. Saham GOTO di bawah harga listing perdana di BEI pada 11 April 2022 di level Rp338.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.