Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utilitas Bus 80 Persen, Lorena (LRNA) Yakin Pendapatan Tumbuh 20 Persen Akhir Tahun

Eka Sari Lorena meyakini dapat mencapai kenaikan pendapatan hingga 20 persen pada akhir tahun ini.
Salah satu armada Eka Sari Lorena/ Bisnis
Salah satu armada Eka Sari Lorena/ Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Sambut pemulihan ekonomi, emiten perusahaan otobus (PO), PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) optimistis pendapatan dapat tumbuh hingga 20 persen dan berbalik laba hingga akhir tahun 2022.

Managing Director Eka Sari Lorena Transport Dwi Rianta Soerbakti meyakini dapat mencapai kenaikan pendapatan hingga 20 persen pada akhir tahun ini.

"Saya cukup yakin terkait kenaikan 20 persen dibandingkan dengan 2021, di kuartal II/2022 ini lebih baik lagi dari kuartal I/2022, April-Juni ada kenaikan lebih baik," jelasnya dalam paparan publik, Jumat (15/7/2022).

Per kuartal I/2022, emiten berkode LRNA ini barhasil meraih penjualan sebesar Rp17,22 miliar tumbuh tipis 0,82 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp17,08 miliar. Rugi bersih dipangkas 49 persen menjadi Rp3,64 miliar dari kuartal I/2021 rugi Rp7,12 miliar.

Penurunan rugi bersih ini terjadi ketika penjualan belum terlalu signifikan, hanya dari hasil efisiensi, perseroan menghasilkan penurunan rugi bersih secara signifikan. Apalagi, lanjutnya, jika melihat kinerja penjualan kuartal II/2022 yang sudah tumbuh signifikan.

"Ekspektasi sales 20 persen masih yakin dan akan diupayakan tercapai," terangnya.

Tahun lalu, pendapatan usaha LRNA mencapai Rp70,20 miliar, naik 7,92 persen dari tahun sebelumnya Rp65,046 miliar. Dengan kenaikan 20 persen, artinya target pendapatan tahun ini sebesar Rp84,24 miliar.

Perseroan yang didirikan dengan nama awal CV Lorena tahun 1970 ini mampu menekan rugi bersih sebesar 38 persen menjadi Rp 26,47 miliar pada 2021, dari rugi bersih 2020 senilai Rp 43,03 miliar per 2020. Dengan kenaikan pendapatan hingga Rp14 miliar, LRNA optimistis dapat berbalik laba bersih pada tahun ini.  

Lebih lanjut, tren penumpang juga mengalami kenaikan. Rianta menyebut utilisasi bus sepanjang kuartal I/2022 mencapai 50 persen, sedangkan pada kuartal II/2022 mencapai 80 persen armada.

Dengan demikian sepanjang Semester I/2022 total armada beroperasi antara 60--65 persen. Dia optimistis utilisasi bus hingga akhir tahun dapat mencapai 90 persen.

"Sekarang beroperasi 60-65 persen dari total armada yang ada dari Januari hingga Juli, dari April-Juli sudah di angka 80 persen, ada peak season angkutan Lebaran, Idul Adha, ada liburan anak sekolah," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper