Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melemah, Investor Cemas Suku Bunga The Fed Naik 100 bsp

IHSG dibuka melemah di tengah kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed yang lebih tinggi pada FOMC 26-27 Juli 2022.
IHSG dibuka melemah di tengah kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed yang lebih tinggi pada FOMC 26-27 Juli 2022. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
IHSG dibuka melemah di tengah kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed yang lebih tinggi pada FOMC 26-27 Juli 2022. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah seiring dengan lonjakan inflasi AS yang menyebabkan potensi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif.

Pukul 09.00 WIB, IHSG turun 0,13 persen atau 8,58 poin menjadi 6.632,4, meneruskan pelemahan kemarin. Hingga pukul 09.03 WIB, IHSG jatuh 0,39 persen atau 25,85 poin menuju 6.615,14.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menyebutkan IHSG berpotensi terkoreksi di rentang 6.550—6.700 hari ini karena lonjakan inflasi AS menambah peluangan kenaikan suku bunga The Fed.

Inflasi ini berpotensi diikuti kenaikan suku bunga The Fed yang makin agresif, sedangkan suku bunga dalam negeri belum naik. Hal tersebut membuat spread suku bunga menjadi makin tipis sehingga mendorong aliran dana asing keluar dari Indonesia,” kata Cheryl ketika dihubungi, Rabu (13/7/2022).

Senada, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan kenaikan tingkat suku bunga The Fed yang terlalu agresif bisa memicu resesi karena bakal berimbas pada tingkat investasi dan aktivitas konsumsi.

Dalam situasi ini, pelaku pasar akan cenderung mengalihkan aset ke instrumen investasi yang lebih aman seperti deposito dan obligasi.

"Pastinya IHSG akan merespons dengan pelemahan dan berpotensi bergerak ke bawah level 6.600, terlebih dengan status Indonesia sebagai emerging market,” kata Nico.

Selain rilis data terbaru tingkat inflasi AS, Nico mengatakan pelaku pasar juga tengah mengantisipasi laporan kinerja ekonomi kuartal II/2022 China. Terdapat indikasi bahwa perekonomian China akan tumbuh negatif secara kuartalan imbas dari pembatasan mobilitas dalam kebijakan Zero Covid-19.

“Jika ekonomi China pada kuartal II/2022 tumbuh negatif, ini menjadi pertanda sudah ada ekonomi besar yang mengalami perlambatan,” kata dia.

Pada Rabu (13/7/2022), IHSG ditutup pada posisi 6.640,99, atau turun 1,15 persen. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.636,04 - 6.727,92.

Sementara itu, Bursa Asia jatuh pada awal perdagangan menyusul lonjakan data inflasi AS menyebabkan proyeksi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif hingga 100 basis poin.

Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (14/7/2022) sekitar pukul 08.00 WIB, Bursa Jepang Nikkei 225 turun 0,17 persen, Topix turun 0,36 persen. Bursa Korea Selatan Kospi juga turun 0,67 persen.

Sebelumnya, Wall Street juga kompak melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,67 persen atau 208,54 poin ke 30.772,79, S&P 500 melemah 0,45 persen atau 17,02 poin ke 3.801,78, dan Nasdaq tergelincir 0,15 persen atau 17,15 poin ke 11.247,58.

Sentimen lain yang membebani Wall Street adalah sinyal hawkish dari Presiden Fed Bank of Atlanta Raphael Bostic, yang mengatakan "semuanya dalam permainan" untuk memerangi tekanan harga atau inflasi.

Melansir Investors.com, tingkat inflasi atau indeks harga konsumen (IHK) utama AS melonjak menjadi 9,1 persen di bulan Juni dari 8,6 persen di bulan Mei, level tertinggi baru dalam 40 tahun dan di atas proyeksi 8,8 persen. Inflasi inti, yang menghapus makanan dan energi, turun tipis menjadi 5,9 persen dari 6 persen.

Dengan harga minyak mentah dan bensin yang turun secara signifikan dari pertengahan Juni, inflasi utama akhirnya mungkin agak mendingin di bulan Juli. Namun, kenaikan harga berbasis luas Juni adalah tanda yang tidak menyenangkan untuk inflasi jangka panjang.

Inflasi inti naik 0,7 persen vs. Mei, bulan ketiga berturut-turut dari percepatan kenaikan, secara berurutan dan tidak bulat. Harga jasa tidak termasuk energi naik menjadi 5,5 persen vs setahun sebelumnya.

Akibatnya, FedWatch CME sekarang melihat peluang 78 persen kenaikan suku bunga Fed 100 basis poin pada akhir pertemuan 26-27 Juli, naik dari 8 persen pada hari Selasa. Pasar sebelumnya telah meyakini kenaikan suku bunga The Fed 75 basis poin sebelum data inflasi Selasa.

Laporan inflasi AS meningkatkan kemungkinan kenaikan poin penuh, tetapi mereka meyakini  lebih tinggi setelah pernyataan Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic.

Bostic mengatakan pada hari Rabu bahwa "semuanya dalam permainan," secara eksplisit menegaskan bahwa "semuanya" mencakup kemungkinan pergerakan 100 basis poin.

Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, mengenai kenaikan poin persentase, mengatakan kepada Bloomberg bahwa "Kami tidak harus membuat keputusan itu hari ini." Tapi dia menekankan bahwa laporan Inflasi "sama buruknya."

Untuk bulan September, pasar melihat kenaikan 75 basis poin sangat mungkin terjadi, sebuah peralihan dari 50 basis poin sebelum laporan inflasi IHK.

Intinya, pasar tampaknya memperkirakan kenaikan suku bunga 175 basis poin selama dua pertemuan berikutnya vs 125 basis poin sebelum rilis data inflasi AS semalam.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper