Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (13/7/2022) waktu New York, naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari karena Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk Juni lebih tinggi dari yang diperkirakan dan pelemahan dolar memberikan dukungan terhadap logam kuning.
Mengutip Antara, Kamis (14/7/2022), kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terangkat US$10,70 atau 0,62 persen menjadi ditutup pada US$1.735,50 per ounce. Ada secercah harapan bullish untuk emas yang kehilangan sekitar satu persen selama dua sesi sebelumnya.
Tercatat, harga emas berjangka jatuh US$6,90 atau 0,40 persen menjadi US$1.724,80 pada Selasa (12/7/2022), setelah merosot US$10,6 atau 0,61 persen menjadi US$1.731,70 pada Senin (11/7/2022), dan naik US$2,6 atau 0,15 persen menjadi US$1.742,30 pada Jumat (8/7/2022).
Terlepas dari rebound Rabu (13/7/2022), emas berjangka masih menuju kerugian minggu kelima berturut-turut yang telah menurunkannya US$140 atau hampir 7,5 persen sejak pekan yang berakhir 3 Juni. Tahun ini, emas Comex tetap turun sekitar 6,0 persen.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (13/7/2022) bahwa IHK, ukuran utama inflasi, naik 9,1 persen pada Juni dari tahun sebelumnya dalam kenaikan berbasis luas, kenaikan terbesar sejak akhir 1981, dan meningkat 1,3 persen dari bulan sebelumnya, terbesar sejak 2005. Tingkat tahunan telah melampaui ekspektasi pasar dengan kenaikan 8,8 persen.
Presiden AS Joe Biden menyebut inflasi sangat tinggi. Angka IHK pada Juni memicu ekspektasi pasar untuk suku bunga yang lebih tinggi dari Federal Reserve (Fed) guna menahan kenaikan inflasi.
Baca Juga
"Ada kemungkinan kita telah melihat puncak greenback dan terendah untuk emas," tulis Fawad Razaqzada, Analis StoneX yang berbasis di London.
Menurutnya, reaksi pasca IHK jelas menunjukkan bahwa investor berpikir bahwa pembacaan inflasi yang besar akan sangat merugikan ekonomi sehingga The Fed tidak hanya akan segera menghentikan kenaikan suku bunga, tetapi akan berbalik arah pada awal kuartal pertama 2023.
Investor juga menunggu indeks harga produsen AS, ukuran inflasi lainnya, yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 23,6 sen atau 1,24 persen, menjadi ditutup pada US$19,194 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$9,7 atau 1,17 persen, menjadi ditutup pada US$837,80 per ounce.