Bisnis.com, JAKARTA – Saham Twitter anjlok setelah Elon Musk membatalkan rencana akuisisi perusahaan tersebut. Pembatalan tersebut memunculkan konflik lanjutan antara kedua pihak.
Mengutip Yahoo Finance, Twitter (TWTR) menjadi fokus Senin pagi setelah Elon Musk mundur dari tawarannya senilai US$44 miliar tau Rp660 triliun untuk mengakuisisi platform media sosial akhir pekan lalu.
Musk mengutip pelanggaran "materi" dari beberapa ketentuan dalam perjanjian dalam keputusannya untuk mengakhiri kesepakatan, termasuk keputusan Twitter baru-baru ini untuk memecat beberapa tim rekrutmennya dan kegagalan untuk memberi Musk apa yang dia pandang sebagai penghitungan akurat pada "bot," atau palsu. Saham Twitter anjlok 6 persen.
"Ini benar-benar bukan tentang bot," Analis Ekuitas Senior Wells Fargo Brian Fitzgerald mengatakan kepada Yahoo Finance Live pada hari Jumat. "Ini adalah cara tim Musk yang mengartikulasikan untuk harga yang lebih rendah."
Pendiri dan CEO Tesla Elon Musk merespons dengan guyonan atas upaya Twitter yang ingin menyiapkan tim hukum atas batalnya rencana akuisisi oleh orang terkaya di dunia tersebut.
Dilansir dari Bloomberg, Musk memposting meme yang menampilkan foto dirinya tengah tertawa yang menceritakan kilas peristiwa dalam beberapa bulan terakhir. Ini menunjukkan sikap santai CEO Space-X terhadap apa yang telah menjadi kesepakatan dan mahal yang membebani saham Tesla.
Baca Juga
Sebelumnya, Twitter Inc. disebut menyewa tim pengacara merger dan akuisisi (M&A) kelas berat Wachtell, Lipton, Rosen & Katz untuk menuntut dirinya karena membatalkan rencana akuisisi perusahaan senilai US$44 miliar atau sekitar Rp660 triliun.
— Elon Musk (@elonmusk) July 11, 2022
Musk sebelumnya sepakat untuk mengakuisisi seluruh saham Twitter dengan harga US$54,20 per saham pada akhir April, setelah dia membeli sejumlah saham yang mendorong harga naik.
Saham Twitter diperdagangkan pada US$36,81 pada hari Jumat, sepertiga di bawah harga kesepakatan akuisisi.
Musk telah menyatakan ketidakpuasannya mengenai kesepakatan itu dan berpendapat bahwa Twitter gagal mengungkapkan informasi penting, seperti jumlah akun bot di layanan tersebut.
"Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger," kata Chairman Twitter Bret Taylor di Twitter pada Jumat, seperti dikutip Bloomberg, Senin (11/7/2022).