Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Menguat saat Dolar AS Melemah, Terhambat Data Tenaga Kerja

Harga emas global menguat pada perdagangan akhir pekan di tengah pelemahan dolar AS dan lonjakan data tenaga kerja AS.
Karyawan menunjukkan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta. Harga emas global menguat pada perdagangan akhir pekan di tengah pelemahan dolar AS dan lonjakan data tenaga kerja AS. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan menunjukkan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta. Harga emas global menguat pada perdagangan akhir pekan di tengah pelemahan dolar AS dan lonjakan data tenaga kerja AS. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada perdagangan Jumat (8/7/2022) akibat dolar AS melemah. Namun, kenaikan harga emas tertahan lonjakan data tenaga kerja AS yang melampaui ekspektasi pasar.

Mengutip Antara, harga emas naik 2 sesi beruntun dipicu aksi beli investor setelah menyentuh level terendah dalam lebih dari 9 bulan dan dolar AS yang lebih lemah menambah daya tarik logam mulia.

Harga emas kontrak Agustus di divisi Comex New York Exchange, sedikit menguat US$2,6 atau 0,15 persen, menjadi ditutup pada US$1.742,30 per ounce. Emas kehilangan 3,3 persen untuk minggu ini, mencatat penurunan mingguan keempat berturut-turut di tengah penguatan dolar AS.

Kerugian minggu ini juga yang paling tajam sejak pekan yang berakhir 6 Mei. Terlepas dari statistik mingguan yang suram, emas telah menunjukkan ketahanannya sejak menyentuh terendah 10 bulan Rabu (6/7) di US$1.730,70.

Hal itu merupakan indikasi bahwa emas mungkin sudah atau hampir, mencapai titik terendah dan mungkin tidak terlalu banyak mencatat kerugian.

"Kami melihat beberapa perburuan barang murah yang bagus setelah aksi jual emas yang dramatis. Jelas ada minat untuk membeli pada saat penurunan, setelah kemarin bergerak ke level terendah US$1.700-an. Dolar tidak meningkat lebih lanjut hari ini juga memungkinkan emas untuk bangkit kembali," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (8/7/2022) bahwa AS menambahkan 372.000 pekerjaan pada Juni, jauh lebih dari yang diperkirakan para ekonom dan tingkat pengangguran tetap tidak berubah pada 3,6 persen. Data pekerjaan yang positif sedikit membatasi keuntungan emas.

Investor juga menunggu laporan inflasi harga konsumen dan produsen AS yang akan dirilis minggu depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Hafiyyan
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper