Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Cetak Laba Rp126 Triliun di 2021, Erick Thohir: Kinerja Keuangan BUMN Semakin Sehat

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan sejumlah faktor pendorong laba bersih BUMN pada 2021.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/6/2022). Erick Thohir mengungkapkan sejumlah faktor pendorong laba bersih BUMN pada 2021.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/6/2022). Erick Thohir mengungkapkan sejumlah faktor pendorong laba bersih BUMN pada 2021.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja keuangan BUMN saat ini semakin baik dan sehat. Menurutnya, hal ini dibuktikan dengan pembukuan laba bersih Rp126 triliun pada 2021.

Erick menjelaskan, peningkatan laba bersih BUMN dibarengi penurunan rasio utang berbasis bunga terhadap modal tertanam yang turun menjadi 35 persen, serta rasio utang berbasis bunga terhadap EBITDA yang turun dari 4,5 kali menjadi 3,5 kali pada 2021.

"Alhamdulillah berkat transformasi dengan mengedepankan tata kelola dan manajemen risiko perusahaan yang baik, efisiensi, dan profesional, kinerja keuangan BUMN semakin baik, semakin sehat. Laba bersih meningkat signifikan, sementara struktur pendanaan, dan kapasitas pembayaran utang BUMN terus menguat, berada pada rasio perusahaan dengan rating investment grade,” ucap Erick dalam keterangan resmi, Jumat (8/7/2022).

Erick melanjutkan, Kementerian BUMN melakukan sejumlah inisiatif strategis untuk meningkatkan kapasitas utang dan struktur modal BUMN.

Pertama, restrukturisasi utang BUMN seperti Waskita Karya, PTPN III, dan Garuda Indonesia, yang semuanya merupakan BUMN yang memiliki kondisi keuangan yang melemah akibat Covid-19.

“Langkah tegas telah dilakukan pada 2021 lalu dengan bernegosiasi dengan para kreditur, dengan perjanjian restrukturisasi yang telah dilakukan untuk Waskita dan PTPN III di tahun 2021. Untuk Garuda, meskipun rencana perjanjian belum disetujui pada tahun 2021, baru saja mendapat persetujuan rencana restrukturisasi dalam PKPU,” tuturnya.

Erick melanjutkan, Kementerian BUMN juga fokus pada langkah-langkah menurunkan utang pada neraca melalui penguatan posisi ekuitas pada BUMN strategis yang terdampak Covid-19.

Total penanaman modal dan dukungan pemerintah kepada BUMN tahun 2021 mencapai Rp68,9 triliun. Lebih dari 80 persen dari total utang tersebut dialokasikan kepada BUMN strategis dalam menjalankan penugasan, termasuk penugasan Proyek Strategis Nasional.

“Kami juga fokus pada peningkatan EBITDA untuk memperkuat kapasitas bayar utang, dengan meningkatkan penjualan dan meningkatkan efisiensi dan margin operasional. Pendapatan usaha unaudited tumbuh pada kisaran 19 persen pada tahun 2021, sedangkan margin laba bersih meningkat dari 0,7 persen pada tahun 2020 menjadi 5,6 persen pada tahun 2021,” katanya.

Erick meyakini, perbaikan kinerja BUMN memiliki dampak besar bagi masyarakat dan negara. Menurutnya, jika BUMN sehat, kontribusi akan meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper