Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah melemah menembus Rp15.000 per dolar AS dan mencapaia level terendah sejak Mei 2022 di tengah lonjakan indeks dolar AS dan aksi jual investor asing.
Pada perdagangan Rabu (6/7/2022) pukul 13.34 WIB, rupiah turun 22,5 poin atau 0,15 persen menjadi Rp15.016 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, itu menjadi level terendah sejak Mei 2022. Adapun, rupiah pernah mencapai Rp15.080 per dolar AS pada 5 Mei 2020.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,01 persen ke level 106,548. Itu menjadi level tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Dolar AS melonjak menyusul pelemahan euro di tengah kenaikan harga gas dan ketidakpastian politik menyusul kekhawatiran resesi.
Rupiah jatuh melewati Rp15.000 per dolar AS karena investor asing terus menarik dananya dari pasar saham dan obligasi di tengah ancaman resesi global.
Rupiah pun melemah 7 sesi beruntun. Imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun naik menjadi 7,34 persen, meningkat 4 sesi berturut-turut.
Bloomberg yang mengutip data Kementerian Keuangan menyebutkan, dana asing keluar sekitar US$60 juta atau sekitar Rp900 miliar pada 4 juli 2022. Di sisi lain, 13 sesi beruntun dana asing keluar dari pasar saham, sekitar US$38 juta atau Rp575 miliar pada 5 juli 2022.
Baca Juga
Di pasar saham, pada pukul 13.52 WIB, IHSG turun 1,17 persen atau 78,56 menjadi 6.624,71. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 6.602,89-6.706,91.
Kendati belakangan tertekan aksi jual asing, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat investor asing masih cenderung melakukan net buy per 5 Juli 2022 senilai Rp59,39 triliun,