Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Melandai, Saatnya Lirik MYOR dan ICBP?

Kinerja emiten di sektor konsumer diprediksi bisa lebih baik di semester II/2022 karena kondisi ini. PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) bakal menjadi emiten yang diuntungkan dengan perlambatan harga komoditas.
Petugas sedang menurunkan karton produk mi instan Indomie. Mi instan merupakan salah satu produk unggulan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk./indofood.com
Petugas sedang menurunkan karton produk mi instan Indomie. Mi instan merupakan salah satu produk unggulan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk./indofood.com

Bisnis.com, JAKARTA — Melandainya harga komoditas bisa memberi ruang bagi emiten sektor konsumer untuk memperbesar margin keuntungan, sejalan dengan langkah untuk menaikkan harga jual rata-rata produk yang telah dilakukan. Kinerja emiten di sektor konsumer bisa lebih baik di semester II/2022 karena kondisi ini.

BRI Danareksa Sekuritas dalam riset yang dirilis hari ini, Selasa (5/7/2022), menyebutkan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) bakal menjadi emiten yang diuntungkan dengan perlambatan harga komoditas.

Kedua emiten tersebut telah melakukan penyesuaian harga jual produk dan tetap memiliki basis pasar ekspor dan domestik yang kuat meski telah melakukan penyesuaian harga ke konsumen.

“Akibat harga komoditas yang tinggi sampai April 2022, emiten konsumer telah menyesuaikan harga jual. Indofood kembali menaikkan harga jual mi instannya sebesar 5 persen pada Juni 2022 dan Mayora berencana menaikkan rata-rata harga jual sekitar 8 persen di semester II/2022,” kata Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto.

Dalam perkembangan lain, harga komoditas global seperti minyak sawit mentah (CPO) dan gandum terpantau mulai melandai pada Juni 2022, setelah mencapai puncaknya pada April 2022.

Kebijakan Indonesia untuk kembali membuka akses ekspor CPO telah membuat harga komoditas tersebut terkoreksi 7,3 persen untuk pengiriman September menjadi 4.552 ringgit Malaysia per ton. Sementara itu, kenaikan harga gandum juga tidak seagresif sebelumnya. Prospek permintaan yang lebih rendah akibat kondisi perekonomian dan risiko inflasi berdampak negatif pada harga gandum.

“Kami meyakini harga gandum dan CPO yang lebih rendah akan menurunkan beban emiten konsumer di semester II/2022 dan membuat margin keuangannya lebih baik,” lanjutnya.

Berkaca dari perkembangan ini, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham MYOR dengan target harga Rp2.300.

Mayora diprediksi akan membukukan kinerja ekspor yang kuat di kuartal III/2022 dengan kontribusi segmen ini yang mencapai 45 persen dari total pendapatan.

“Momen akhir tahun juga akan memberi dorongan bagi pendapatan Mayora di kuartal IV/2022. Harga jual rata-rata yang lebih tinggi di semester II/2022 dan harga komoditas yang melandai akan mendukung realisasi dari proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen,” kata Natalia.

Saham Indofood CBP juga menjadi pilihan utama BRI Danareksa Sekuritas karena posisinya sebagai pemimpin pasar mi instan dan potensi pertumbuhan di pasar Timur Tengah.

“Dengan valuasi yang cenderung murah, kami lanjutkan estimasi valuasi ke 2023 dengan target harga Rp10.800 yang berdasarkan pada 17,2 kali rata-rata price to earning (PE) dalam 3 tahun terakhir. Risiko dari rekomendasi kami adalah nilai tukar rupiah yang lebih rendah dan berimbas pada hilangnya cadangan forex ICBP.”

Rekomendasi beli juga disematkan untuk saham UNVR dengan target harga Rp5.500, SIDO dengan target harga Rp1.100, INDF dengan target harga Rp8.300, KLBF Rp1.900, dan WOOD Rp1.000. Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan sell saham KINO dengan target harga Rp1.700.

Adapun, tantangan yang dihadapi oleh emiten konsumer adalah tekanan pada daya beli masyarakat akibat inflasi yang lebih tinggi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper