Bisnis.com, JAKARTA — PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) dan PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk. (SIPD) tengah mengajukan izin ekspor ayam ke Singapura seperti kedua kompetitornya JPFA dan CPIN.
Badan Pangan Singapura (Singapore Food Agency/SFA) telah menyetujui pemberian izin impor produk ayam asal Indonesia setelah sejumlah perusahaan sektor unggas lolos penilaian dari otoritas penjamin keamanan pangan Singapura tersebut.
“Kami umumkan bahwa Indonesia telah disetujui menjadi salah satu pemasok ayam beku, chilled, dan ayam olahan ke Singapura. Produk ayam dari entitas asal Indonesia yang telah disetujui SFA kini bisa diimpor bersama dengan pasokan dari Brasil, Thailand, dan Indonesia,” tulis SFA dalam unggahan di akun resmi Facebook pada Kamis pekan lalu.
SFA menjelaskan ayam yang diimpor dari Indonesia hanya akan berasal dari entitas usaha yang telah diakreditasi SFA. Hal ini untuk memastikan produk telah melalui proses yang dipersyaratkan dan memenuhi standar kesehatan serta keamanan pangan singapura.
Sejauh ini, terdapat 3 entitas usaha asal Indonesia yang telah mendapat persetujuan ekspor ayam ke Singapura yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) beserta unit bisnisnya di Food Division untuk produk ayam beku dalam bentuk karkas maupun parting dan produk olahan ayam.
Anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT Ciomas Adisatwa unit operasional Pemalang juga memperoleh izin ekspor untuk produk ayam beku dalam bentuk karkas maupun parting.
Baca Juga
Proses akreditasi sendiri mencakup evaluasi dokumen serta audit dan verifikasi di lapangan. Proses pengiriman nantinya juga tidak akan luput dari tahap inspeksi dan pengetesan sampel.
Sejalan dengan izin ekspor yang telah dikantongi oleh sejumlah emiten unggas, Direktur PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) Rewin Hanrahan mengutarakan ketertarikan perseroan untuk ikut memasok produk ayam ke Singapura. MAIN juga tengah meninjau peluang untuk mengekspor produk telur dan bibit anak ayam usia sehari (day old chick/DOC).
“Kami sudah mengirimkan aplikasi form untuk ekspor makanan olahan kepada SFA dan SFA sudah meninjaunya. Saat ini dokumen perbaikan sedang dalam proses pengiriman kembali kepada SFA melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan," kata Rewin kepada Bisnis, Senin (4/7/2022).
MAIN tercatat membukukan penjualan sebesar Rp2,75 triliun sepanjang kuartal I/2022 dengan mayoritas penjualan dilakukan kepada pihak ketiga. Perseroan tidak memperinci penjualan berdasarkan segmen geografis pasar dalam laporan keuangannya.
Mayoritas penjualan MAIN disumbang oleh produk pakan dengan nilai Rp1,71 triliun, sementara produk ayam pedaging dan olahan masing-masing menyumbang Rp440,95 miliar dan Rp28,75 miliar. Adapun untuk realisasi ekspor ke Singapura, Rewin mengatakan SFA akan melakukan assessment lanjutan ke fasilitas produksi MAIN.
"Selanjutnya kami menunggu penjadwalan [kunjungan] on site dari pihak SFA,” kata Rewin.
Senada, Chief Financial Officer sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk. (SIPD) Sri Sumiyarsi mengatakan bahwa perseroan telah mengajukan proses penilaian agar bisa menjadi salah satu pemasok ayam ke Singapura.
“Kami sedang berkoordinasi dengan SFA untuk kunjungan selanjutnya ke fasilitas kami. Semoga bisa segera terealisasi,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Singapura tengah gencar mendiversifikasi sumber impor ayam setelah Malaysia sebagai pemasok utamanya menetapkan kebijakan pembatasan ekspor ayam demi menjamin pasokan domestik. Selain Indonesia, Singapura telah memberi akses impor dari sejumlah eksportir seperti Brasil dan Thailand.