Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Jual Masih Ramai, Wall Street Melemah di Awal Perdagangan

Bursa saham AS di Wall Street melemah pada awal perdagangan di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi menyusul kekhawatiran tentang inflasi yang tidak terkendali.
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (1/7/2022) di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi menyusul kekhawatiran tentang inflasi yang tidak terkendali.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,15 persen ke 30.729,93 pada pukul 20.37 WIB. Sementara itu, indeks S&P 500 terkoreksi 0,14 persen ke 3.779,71 dan Nasdaq Composite melemah 0,53 persen ke 10.970,38.

Indeks S&P 500 berjuang untuk mendapatkan arah pada perdagangan menjelang akhir pekan, yang ditandai oleh volatilitas yang intens. Reli obligasi mendorong imbal hasil Treasury 10 tahun AS di bawah 2,9 persen.

Analis Bank of America Cop. Michael Hartnett mengatakan pelaku pasar harus bersiap untuk kejutan resesi. Sementara itu, analis Goldman Sachs Group Inc. mengatakan risiko aksi jual di pasar saham masih tinggi karena investor hanya menilai resesi ringan.

Kinerja emiten juga diperkirakan berada di bawah tekanan pada paruh kedua tahun ini karena margin menghadapi ujian kenaikan harga dan melemahnya sentimen konsumen.

Baik saham dan obligasi diguncang oleh arus modal keluar pekan ini. Hal ini mencerminkan kecemasan terhadap kebijakan bank sentral yang hawkish. Bank of America Corp mengutip data EPFR Global yang mencatat US$5,8 miliar ditarik dari pasar saham global dalam sepekan hingga 29 Juni. Sementara itu, redemption obligasi mencapai US$17 miliar.

Kepala investasi AXA IM Core Chris Iggo mengatakan inflasi menjadi fokus utama pejabat bank sentral dan investor semakin khawatir akan kehilangan nilai investasi mereka karena sentimen tersebut.

“Pasar suku bunga dan inflasi berpandangan bahwa apa yang diproyeksikan dalam hal pengetatan moneter akan cukup untuk menurunkan inflasi, tetapi agar itu terjadi, perlu pengorbanan dari sisi pertumbuhan,” ungkap Iggo seperti dikutip Bloomberg, Jumat (1/7/2022).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper