Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUU Pajak dan Belanja Trump Lolos Senat AS, Harga Emas Reli

Harga emas menguat seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven setelah Senat AS mengesahkan RUU pemangkasan pajak dan pengeluaran.
Seorang karyawan memamerkan emas batangan seberat satu kilogram untuk difoto di toko Tanaka Holdings Co. di Tokyo, Jepang. Bloomberg/Akio Kon
Seorang karyawan memamerkan emas batangan seberat satu kilogram untuk difoto di toko Tanaka Holdings Co. di Tokyo, Jepang. Bloomberg/Akio Kon

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas menguat seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven setelah Senat AS mengesahkan RUU pemangkasan pajak dan pengeluaran yang didorong Presiden Donald Trump, menjelang tenggat waktu tarif perdagangan pada 9 Juli.

Melansir Reuters pada Rabu (2/7/2025) harga emas di pasar spot tercatat naik 1,1% menjadi US$3.338,24 per troy ounce, level tertinggi sejak 24 Juni. Sementara itu, harga berjangka emas AS terpantau menguat 1,3% ke posisi US$3.349,80 per troy ounce.

Senat AS yang dikuasai Partai Republik pada hari yang sama menyetujui RUU besar yang mencakup pemangkasan pajak serta pengurangan sejumlah program layanan sosial.

Analis Marex Edward Meir menjelaskan RUU anggaran yang disahkan tersebut memberi dukungan bagi emas karena diperkirakan akan menambah defisit fiskal sebesar US$3 triliun dalam 10 tahun ke depan. 

"Hal ini bersifat inflasioner, dan yang lebih penting, akan meningkatkan beban utang yang harus dibiayai melalui pinjaman dan pembiayaan tambahan. Semua ini menjadi katalis positif bagi penguatan pasar emas," lanjutnya.

Sebagai aset lindung nilai, emas cenderung menguat di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperingatkan bahwa sejumlah negara bisa saja menerima pemberitahuan kenaikan tajam tarif perdagangan, meski negosiasi berjalan baik. Pasalnya, tarif sementara sebesar 10% yang diberlakukan sejak April akan kembali ke kisaran semula antara 11% hingga 50% pada 9 Juli, jika tidak ada kesepakatan baru.

Sementara itu, investor juga tengah menantikan data ketenagakerjaan ADP yang dijadwalkan rilis Rabu waktu setempat dan laporan ketenagakerjaan bulanan pada Kamis sebagai indikator arah kebijakan suku bunga The Fed.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa di luar faktor tarif, inflasi bergerak sesuai harapan dan proyeksi bank sentral.

Pasar saat ini memperkirakan akan ada dua kali penurunan suku bunga sebesar total 50 basis poin tahun ini, dimulai pada September. Suku bunga yang lebih rendah umumnya meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Menurut Rhona O’Connell, Kepala Riset Pasar untuk EMEA dan Asia di StoneX, harga emas diperkirakan akan berada di kisaran rata-rata US$3.000 per troy ounce pada kuartal IV/2025, dan bisa lebih rendah menjelang akhir tahun.

Pada perkembangan lain, harga perak spot naik tipis 0,1% menjadi US$36,11 per troy ounce, palladium stagnan di US$1.097,16, sementara platinum turun 0,7% ke posisi US$1.342,78 per troy ounce.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper