Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Grup Djarum TOWR Ditarget Rp1.100, Raja Menara Indonesia

Jumlah menara TOWR mencapai 29.011 unit pada kuartal I/2022, menjadikan TOWR sebagai menara telekomunikasi independen terbesar di Indonesia.
Vice President Director Protelindo Adam Gifari (kanan) bersama Director Indra Gunawan menjelaskan tentang kinerja perusahaannya saat berkunjung ke kantor Redaksi Harian Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (24/1)./JIBI-Abdullah Azzam
Vice President Director Protelindo Adam Gifari (kanan) bersama Director Indra Gunawan menjelaskan tentang kinerja perusahaannya saat berkunjung ke kantor Redaksi Harian Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (24/1)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) mencatatkan peningkatan pendapatan menjadi Rp2,61 triliun di kuartal I/2022, atau naik 33,8 persen dibandingkan periode yang sama 2021 sebesar Rp1,95 triliun.

Analis MNC Sekuritas Andrew Sebastian Susilo mengatakan, sewa menara berkontribusi 81,7 persen atau senilai Rp21,4 triliun terhadap pendapatan TOWR, yang didorong oleh penambahan menara.

"Jumlah menara mencapai 29.011 unit pada kuartal I/2022, menjadikan TOWR sebagai menara telekomunikasi independen terbesar di Indonesia," tulis Andrew dalam risetnya, dikutip Senin (27/6/2022).

Dia melanjutkan, pencapaian TOWR ini berasal dari akuisisi PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR), yang mana SUPR memiliki sebanyak 6.949 unit menara pada kuartal IV/2021. Sementara itu, total tenant mencapai 54.580 unit, sehingga rasio tenancy menjadi 1,88 kali.

Selain itu, lanjutnya, layanan tower fiber perseroan mencatatkan peningkatan menjadi Rp217,3 miliar. Pergerakan ini didorong oleh penambahan tower fiber menjadi 81.319 km karena adanya kenaikan permintaan data di Indonesia, dengan peningkatan trafik data sekitar 50 persen secara tahunan.

Lebih lanjut, Andrew menuturkan pada kuartal I/2022, TOWR mencatatkan utang bersih senilai Rp44,75 triliun, sehingga rasio utang terhadap ekuitas menjadi 3,47 kali. Rasio ini sedikit lebih tinggi di atas perusahaan menara lain.

"Meskipun demikian, TOWR mencatatkan peningkatan aset sebesar 72,9 persen secara tahunan menjadi Rp63,49 triliun, dengan kas dan setara kas senilai Rp1,77 triliun," tutur dia.

Menurutnya, utang yang relatif besar diperlukan untuk menopang arus kas dan ekspansi karena TOWR menjadi perusahaan menara terbesar di Indonesia saat ini.

Adapun MNC Sekuritas merekomendasikan untuk beli saham TOWR dengan target harga Rp1.100. MNC Sekuritas melihat TOWR mampu mencatatkan kinerja positif di tahun 2022 setelah akuisisi SUPR pada Oktober 2021.

"Meskipun memiliki rasio utang/ekuitas yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan rekan-rekannya, TOWR diuntungkan dengan memiliki tingkat bunga tetap yang lebih rendah untuk utang dengan tenor 5 tahun, serta memiliki tingkat bunga 5,2 persen untuk semua utangnya," ucapnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper