Bisnis.com, JAKARTA – Emiten anak BUMN PT PP Presisi Tbk. (PPRE) akan merilis obligasi senilai Rp202,98 miliar yang terdiri dari dua seri.
Mengutip prospektus di Harian Bisnis Indonesia hari ini, Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan, PP Presisi akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I PP Presisi Tahun 2022 dengan target dana yang dihimpun sebanyak-banyaknya sebesar Rp1 triliun. Pada tahap I, PPRE akan merilis obligasi Rp202,98 miliar.
Obligasi PPRE Tahap I terdiri dari dua seri. Seri A dengan pokok Rp102,27 miliar, tingkat bunga 9,5 persen per tahun dan jangka waktu 3 tahun hingga 30 Juni 2025. Seri B dengan pokok Rp100,7 miliar, tingkat bunga 10,5 persen per tahun, dan jangka waktu 5 tahun pada 30 Juni 2027.
Penawaran Umum Berkelanjutan I Tahap I ini telah mendapatkan peringkat atau rating idBBB+ (Triple B Plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dimana alokasi penggunaan dana akan digunakan sebesar 70 persen untuk belanja modal dan 30 persen digunakan untuk Modal Kerja perusahaan.
“Belanja modal yang akan kami belanjakan melalui dana obligasi tersebut akan digunakan untuk mendukung peningkatan produksi maupun penambahan kontrak baru pada proyek-proyek jasa pertambangan," tuturnya Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar, beberapa waktu lalu.
Diversifikasi ke jasa pertambangan merupakan salah satu strategi Perseroan dalam mengantisipasi siklus bisnis konstruksi serta mengoptimalkan produktivitas dari aset alat berat yang dimiliki.
Baca Juga
Dalam obligasi ini, PPRE telah menunjuk 3 perusahaan sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi (PPE) atau Joint Lead Underwriter (JLU) yaitu PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas.
Sementara itu, untuk Profesi Penunjang lainnya, PPRE menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia sebagai Wali Amanat, Jusuf Indradewa and Partner selaku Konsultan Hukum, Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito selaku Notaris.
PPRE menetapkan masa penawaran umum rencana akan dilaksanakan pada 27 Juni 2022 dan rencana penjatahan dilaksanakan pada 28 Juni 2022, sehingga diperkirakan surat utang tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 1 Juli 2022.