Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Rabu pagi WIB), memperpanjang penurun untuk hari kedua secara berturut-turut.
Hal itu karena saham-saham AS yang lebih kuat mengurangi daya tarik logam safe-haven di tengah aksi ambil untung dari kenaikan baru-baru ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, melemah 1,8 dolar AS atau 0,1 persen, menjadi ditutup pada 1.838,80 dolar AS per ounce. Pasar AS tutup pada Senin (20/6) untuk hari libur umum Juneteenth atau hari kebebasan.
Baca Juga
Emas berjangka merosot 9,3 dolar AS atau 0,5 persen menjadi 1.840,60 dolar AS pada hari Jumat (17/6) setelah melonjak 30,3 dolar AS atau 1,67 persen menjadi 1.849,9 dolar AS pada hari Kamis (16/6/2022), dan terangkat 6,1 dolar AS atau 0,34 persen menjadi 1.819,60 dolar AS pada hari Rabu (15/6).
Menjelang akhir bulan, investor juga melakukan beberapa penyesuaian dengan aksi ambil untung, kata analis pasar.
Beberapa analis pasar juga menyatakan permintaan emas yang relatif lemah di China dan India. Administrasi Bea Cukai Federal Swiss melaporkan Selasa (21/6/2022) bahwa Swiss mengekspor 105 ton emas pada Mei, dan kurang dari setengah dari total yang pergi ke China dan India. Impor China sebesar 10 ton merupakan yang terendah dalam 14 bulan.
Sementara itu, National Association of Realtors melaporkan pada hari Selasa (21/6) bahwa penjualan existing home atau penjualan rumah tangan ke-dua (sudah pernah ditempati sebelumnya) di AS turun 3,4 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 5,41 juta di bulan Mei. Penurunan tersebut sejalan dengan perkiraan para ekonom.