Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tidak Bagi Dividen, Vale Indonesia (INCO) Akan Bentuk Tiga Joint Venture?

Emiten tambang PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menyampaikan akan membentuk dua hingga tiga joint venture (JV) untuk pengembangan proyek berjalan di Bahadopo, Pomalaa, dan Sorowako serta tidak membagikan dividen.
CEO PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) Febriany bersama Chairman Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited Chen Xuehua (Chairman Chen) dan rombongan mengecek pengerjaan smelter nikel di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
CEO PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) Febriany bersama Chairman Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited Chen Xuehua (Chairman Chen) dan rombongan mengecek pengerjaan smelter nikel di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menyampaikan akan membentuk dua hingga tiga joint venture (JV) untuk pengembangan proyek berjalan di Bahadopo, Pomalaa, dan Sorowako serta tidak membagikan dividen.

Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, ada dua hingga tiga JV yang akan dibentuk dengan partner perseroan. Dia menjelaskan, kepemilikan saham Vale Indonesia di tiga JV tersebut akan berbeda-beda.

"Ada kebutuhan dana atau cash untuk equity injection ke JV tersebut. Keseluruhan cash requirement untuk pengembangan tambang dan equity untuk JV kisarannya di US$2,5 miliar dalam lima tahun ke depan," ujar Bernardus, dikutip Rabu (22/6/2022).

Dia melanjutkan, dengan melihat neraca keuangan di 2022, proyeksi arus kas di tahun berikutnya, serta mempertimbangkan harga nikel, Bernardus mengatakan Vale harus memperoleh suntikan pendanaan dari luar.

"Baik dalam bentuk debt financing, mungkin juga equity financing," ujarnya.

Lebih lanjut, Bernardus menyampaikan pihaknya akan mengkaji pembayaran dividen di tahun-tahun mendatang. Sebagaimana diketahui, tahun ini INCO tidak melakukan pembagian dividen ke pemegang sahamnya.

"Apakah tahun-tahun berikutnya ada pembayaran dividen? Pembayaran dividen akan dikaji dan diasses tahun ke tahun. Kami tidak tahu harga nikel berapa, kemudian mekanisme financing yang akan kita dapat seperti apa, jadi semua variabel itu menentukan, apakah kami mempunyai ruang untuk membayarkan dividen atau tidak," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper