Bisnis.com, JAKARTA – Monex Investindo Future (MIFX) menyatakan pada pekan lalu memperkirakan harga emas bergerak di level tinggi karena kekhawatiran resesi tumbuh menyusul langkah bank sentral di seluruh dunia untuk menghentikan kenaikan inflasi setelah kenaikan suku bunga terbesar Federal Reserve sejak 1994.
Federal Reserve AS menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada Rabu untuk menjinakkan inflasi setelah indeks harga konsumen AS naik 8,6 persen YoY di bulan Mei, terbesar sejak 1994.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral akan memberikan kenaikan besar lainnya pada bulan Juli, tetapi kenaikan 75 basis poin hari ini adalah yang luar biasa besar dan saya tidak mengharapkan pergerakan sebesar ini menjadi hal biasa.
Baca Juga
Keputusan The Fed mendorong tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang berjangka lebih lama berada lebih rendah dan menekan dolar dari level tertinggi dua dekade, yang membawa emas sebanyak 1,9 persen lebih tinggi di sesi sebelumnya.
Pembelian lindung nilai inflasi, potensi permintaan safe-haven versus tekanan dari kebijakan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi menjaga harga emas tetap seimbang, kata analis dari Tiger Brokers dikutip dari MIFX.
Berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual tetap senilai Rp999.000, masih sama dengan perdagangan sebelumnya, Minggu (19/6/2022).
Adapun emas satuan terkecil dengan ukuran 0,5 gram dijual seharga Rp549.500. Selanjutnya, untuk harga emas 24 karat ukuran 5 gram hari ini dibanderol Rp4.770.000, sedangkan emas batangan dengan satuan 10 gram dijual dengan harga Rp9.485.000.