Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Turun Hampir 2 Persen, Saham BBCA-BBRI Dijual Asing

IHSG turun 1,94 persen atau 136,84 poin menjadi 6.913,48 pada akhir sesi I.
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah hampir 2 persen pada Jumat (17/6/2022) seiring dengan ambrolnya Wall Street semalam dan kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi. Di sisi lain, Federal Reserve masih agresif menaikkan suku bunga.

IHSG turun 1,94 persen atau 136,84 poin menjadi 6.913,48 pada akhir sesi I. IHSG bergerak di rentang 6.907,64-6.999,54.

Terpantau 129 saham naik, 399 saham lesu, dan 134 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp8,45 triliun.

Investor asing masih setia melakukan aksi beli meskipun IHSG jatuh. Investor asing membukukan net buy saham Rp146,08 miliar.

Saham ADRO menjadi buruan utama dengan net buy Rp41,1 milar dan BBYB Rp11,7 miliar. Adapun, saham BBCA dan BBRI, kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia, masing-masing mencatatkan net sell Rp64,6 miliar dan Rp63,2 miliar.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas Pratama menyampaikan inflasi dan suku bunga tinggi, serta apresiasi dolar AS, membuat sejumlah analis merevisi ulang proyeksi laba perusahaan kuartal III/2022 dan kuartal IV/2022. Penguatan dolar AS menekan margin perusahaan berorientasi ekspor.

Sebagian besar perusahaan dalam indeks S&P 500, akan merilis kinerja keuangan kuartal II/2022 setelah pertengahan Juli mendatang. Sebelumnya, analis telah merevisi turun sejumlah proyeksi laba kuartal II beberapa pekan terakhir. Kekhawatiran investor pada penurunan laba, membuat Wall Street berbalik melemah kemarin, dengan Nasdaq turun lebih dari 4 persen.

Di sisi lain, kekhawatiran yang mengganggu pergerakan IHSG di zona hijau sejak awal perdagangan, meskipun akhirnya ditutup menguat 43 poin ke level 7.050. Swiss National Bank menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 15 tahun.

Sementara itu, Bank of England menaikkan lagi suku bunga acuannya, kelima kalinya berturut-turut tahun ini, ke level 1,25 persen atau level tertinggi sejak krisis keuangan global tahun 2009.

"Jelang RDG BI pekan depan, kami memproyeksikan IHSG bergerak upward hari ini, dengan kisaran 7.000-7.260," paparnya.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan sentimen positif IHSG bakal kembali dihajar sentimen negatif.

"Baru sehari dikasih bernafas, Indeks DJIA kembali dihajar turun sebesar -2,42 persen dan saat ini sudah berada dibawah level psikologis 30.000, level terendah sejak Maret 2020, seiring mengecewakannya data sektor perumahan AS [data building permits & housing starts] turun terendah sejak Oktober 2021 dan tingginya inflasi ditengah The Fed secara agresif menaikkan FFR," katanya, Jumat (17/6/2022).

Akibat tingginya inflasi, saat ini pelaku pasar di Wall Street mulai memperkirakan The Fed akan menaikkan FFR hingga 4,5 persen hingga 5 persen, lebih tinggi dari proyeksi The Fed saat ini pada level 3,5-4 persen

Jika jatuhnya DJIA tersebut dikombinasikan dengan turunnya EIDO sebesar 0,09 persen padahal kemarin IHSG naik 0,62 persen serta turunnya harga beberapa komoditas seperti CPO dan nikel di tengah semakin melemahnya nilai tukar rupiah berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Jumat ini.

Dia memperkirakan rentang pergerakan IHSG pada 6.959-7.073.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper