Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengelola pusat data PT Indointernet Tbk. (EDGE) menyiapkan dana hingga Rp2,8 triliun untuk perluasan pusat data EDGE1 dan pembangunan EDGE2.
Direktur Utama Indointernet Karla Winata mengatakan, perseroan sebelumnya telah mendapatkan fasilitas kredit hingga Rp2,7 triliun dan kredit modal kerja hingga Rp100 miliar dari PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
"Di 2021 kami mulai dengan data center EDGE1, sampai saat ini masih dalam proses penyelesaian. Kami sedang planning membangun data center kedua dengan kapasitas 20 megawatt (MW) IT Load di tengah kota Jakarta, untuk pendanaannya selain menggunakan dana kas perusahaan, juga menggunakan dana dari BCA," kata Karla dalam paparan publik Indointernet, Kamis (16/6/2022).
Sementara itu, Direktur dan Corporate Secretary Indointernet Donauly Situmorang mengatakan, dana senilai Rp2,8 triliun tersebut digunakan perseroan untuk perluasan EDGE1 dan pembangunan data center kedua perseroan, EDGE2.
Dia menyebut, EDGE2 akan memiliki kapasitas power di kisaran 20+ MW IT Load. Saat ini, EDGE2 sedang dalam tahap desain dan ditargetkan untuk ready for services pada 2023.
"Belanja modal kami di 2022 didominasi pembangunan data center, baik penyelesaian data center pertama, maupun kedua. Sampai kuartal I/2022, kami banyak melakukan investasi capex di sisi data center pertama, EDGE1," tutur dia.
Baca Juga
Adapun anak usaha DCII itu tidak merinci berapa jumlah anggaran belanja modal perseroan hingga akhir 2022. Meski demikian, Dona memastikan dari sisi Indointernet, perseroan akan membiayai belanja modal menggunakan dana operasional perusahaan.
"Dari sisi Indonet, kami belum memerlukan financing dari pihak eksternal, dalam hal ini bank," ucapnya.