Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten pertambangan dan kontraktor PT Hillcon Tbk. (HILL) akan menggunakan dana penawaran umum saham perdana (IPO) untuk sejumlah ekspansi.
Dalam prospektusnya, manajemen Hillcon menyebutkan seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan oleh entitas usahanya, PT Hillconjaya Sakti (HS).
"Sekitar 55 persen untuk modal kerja HS terkait dengan biaya produksi penambangan, termasuk diantaranya biaya terkait bahan bakar, gaji, biaya overhead, dan pemeliharaan alat-alat berat," seperti dikutip dari prospektus IPO Hillcon.
Selanjutnya, sekitar 45 dana IPO akan digunakan untuk belanja modal yang terdiri atas pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional HS. Jenis alat yang akan dibeli yaitu berupa alat berat (main fleet dan supporting fleet) beserta sarana penunjang lainnya.
Dalam hal terdapat dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang belum direalisasikan, Hillcon akan menempatkan dana tersebut dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid dengan tingkat suku bunga atau imbal hasil yang wajar.
Apabila dana yang diterima dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham tidak mencukupi, maka Hillcon akan menggunakan kas internal atau menggunakan pendanaan eksternal lainnya untuk membiayai kegiatan usaha sesuai dengan rencana penggunaan dana di atas.
Baca Juga
Hillcon akan melaksanakan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Proses book building berlangsung pada 15 Juni-29 Juni 2022, dengan rentang harga IPO Rp250-Rp400.
Hillcon menawarkan 2.211.500.000 (2,21 miliar) saham dalam IPO atau 15 persen dari total saham yang dicatatkan. Dengan demikian, perusahaan berpotensi meraup dana IPO Rp552,5 miliar-Rp884,6 miliar.
Hillcon dijadwalkan akan melakukan paparan publik perihal rencana IPO hari ini, Rabu (15/6/2022). Berdasarkan laman resmi Hillcon, perusahaan ini berawal dari bidang konstruksi dan dibentuk pada 1995 dan kemudian mengembangkan sayap untuk memasuki dunia pertambangan pada 2004.
Dengan pengalaman dan keberhasilan Hillcon dalam bidang konstruksi dan mining yang semakin terpercaya maka semakin banyak proyek yang telah diselesaikan. Hillcon juga berencana ingin menambah Unit Usaha dalam bidang Properti dan Alat Berat.
Saat ini, Hillcon juga telah memiliki sejumlah anak usaha, pertama Hillconjaya Sakti (Kontraktor) bergerak di bidang pertambangan , pekerjaan tanah , pekerjaan konstruksi jalan , penyewaan alat berat , pembangunan daerah aliran sungai
Selain itu ada Hillcon Mining Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan, Hillcon Jaya Land di bidang properti, Hillcon Motor Indonesia di bidang alat berat yang seuruhnya masih sedang dalam pengerjaan.
Sampai saat ini Hillcon telah menyelesaikan ratusan proyek baik besar maupun kecil dengan mengedepankan aspek keselamatan kerja, kesehatan kerja, keselamatan operasi dan lingkungan hidup.
Hillcon menunjuk tiga sekuritas yang akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas, dan PT Succor Sekuritas.