Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawit Sumbermas (SSMS) Kantongi Izin Ekspor CPO, Begini Targetnya

Mekanisme ekspor akan disesuaikan dengan jumlah domestic market obligation (DMO) yang akan dilakukan Sawit Sumbermas Sarana (SSMS).
Jajaran Komisaris dan Direksi emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) berfoto bersama selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin (23/5/2022).
Jajaran Komisaris dan Direksi emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) berfoto bersama selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin (23/5/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 41 perusahaan telah mengantongi izin ekspor minyak sawit mentah (CPO) dari Kementerian Perdagangan. Izin ekspor ini terbit setelah Presiden Jokowi membuka keran eskpor pada 23 Mei 2022.

Dalam daftar perusahaan yang mendapatkan persetujuan ekspor (PE) dari Kementerian Perdagangan untuk mengekspor CPO, terdapat nama emiten PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS).

Terkait hal tersebut, Sekretaris Perusahaan SSMS Swasti Kartikaningtyas mengatakan, pihaknya belum dapat memberi informasi lebih detail terkait rencana ekspor CPO perusahaan. Hal ini mengingat mekanisme ekspor akan disesuaikan dengan jumlah domestic market obligation (DMO) yang akan dilakukan SSMS.

“Target ekspor masih dalam kalkulasi kami, baik untuk menyesuaikan dengan kebutuhan internal grup maupun untuk memenuhi kuota ekspor yang kami dapatkan,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (15/6/2022).

Selain SSMS, ada beberapa nama perusahaan besar sawit lainnya, di antaranya adalah entitas usaha dari PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) yakni PT Ivo Mas Tunggal; PT Wilmar Nabati Indonesia; PT Permata Hijau Palm Oleo yang merupakan entitas dari Permata Hijau Grup; hingga PT Musim Mas.

Meski demikian, tidak disebutkan berapa banyak volume ekspor yang diberikan persetujuan ekspor oleh pemerintah, kepada masing-masing dari 41 perusahaan tersebut.

Sebelumnya, SSMS menargetkan produksi CPO perusahaan di tahun 2022 naik 6 hingga 8 persen dari tahun 2021. Seiring dengan hal tersebut, produksi CPO pada tahun 2022 ditargetkan sebesar 566.265 ton.

“Sementara, target penjualan CPO kami perkirakan sebesar Rp5,47 triliun,” ujar Swasti belum lama ini.

Dilansir dari laman resmi perusahaan, SSMS mengelola 19 perkebunan kelapa sawit, yang semuanya terkonsentrasi di Kalimantan Tengah, Indonesia.

SSMS dan anak perusahaan mengelola total 116.029 hektare area lahan perkebunan sawit baik yang dikelola oleh perusahaan langsung ataupun oleh petani plasma. Sebanyak 81.485 hektare merupakan lahan perkebunan inti yang telah ditanami oleh tanaman yang menghasilkan (mature) dan terdiri dari 69.236 hektare merupakan lahan perkebunan inti (nucleus), dan 12.248 hektare kebun sawit yang dikelola oleh petani plasma (plasma).

Selain itu, SSMS mengelola delapan pengolahan pabrik kelapa sawit dan 1 pengolahan pabrik inti sawit, yakni PKS Suayap, PKS Sulung, PKS Selangkun, PKS Natai, PKS Melata, PKS Nangga Kiu, PKS Sumber Cahaya dan PKS Kanamit, serta 1 pabrik biogas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper