Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok, Investor Asing Malah Asyik Borong Saham-Saham Ini

Di tengah penurunan IHSG, investor asing malah cenderung masuk memburu sejumlah saham big cap.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta. Di tengah penurunan IHSG, investor asing malah cenderung masuk memburu sejumlah saham big cap. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta. Di tengah penurunan IHSG, investor asing malah cenderung masuk memburu sejumlah saham big cap. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham big cap seperti TLKM, MDKA, ADRO, BBNI, BMRI menjadi buruan utama investor asing di tengah penurunan IHSG pada perdagangan awal pekan, Senin (13/6/2022).

Pukul 09.25 WIB, IHSG turun 1,59 persen atau 112,39 poin menjadi 6.974,25. Terpantau 427 saham melemah, 72 saham naik, dan 139 saham stagnan.

Meski IHSG anjlok, investor asing mencatatkan net buy Rp294,08 miliar. Sejumlah saham big cap menjadi buruan asing seperti TLKM dengan net buy Rp55,5 miliar, MDKA Rp31,1 miliar, ADRO Rp27 miliar, BBNI Rp22,2 miliar, BMRI Rp20 miliar, dan aNTM Rp14,5 miliar.

Namun demikian, saham-saham buruan asing tersebut kompak menurun akibat aksi jual investor lokal.

Sementara itu, saham BBRI, BBCA, ARTO cenderung menjadi yang paling banyak dijual asing dengan net sell masing-masing Rp47,3 miliar, Rp31,7 miliar, dan Rp21,4 miliar.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan selama sepekan lalu IHSG turun sebesar 1,34 persen tetapi disertai net buy asing sebesar Rp1,31 triliun. IHSG kembali berisiko tertekan awal pekan ini.

"Di awal pekan ini, Senin, nampaknya tekanan jual masih akan betah bercokol di Bursa Indonesia alias IHSG berpotensi turun kembali seiring cukup tajamnya kejatuhan Indeks di Wall Street dimana DJIA turun sebesar 2,73 persen dan Nasdaq turun lebih tajam sebesar 3,52 persen menyusul di luar dugaan inflasi AS Mei justru naik menjadi 8,6 persen, tertinggi selama 41 tahun terakhir," katanya, Senin (13/6/2022).

Padahal harapannya inflasi AS minimal tetap di 8,3 persen atau turun di bawah level tersebut. Hal ini membuat banyak perkiraan The Fed akan agresif menaikan FFR sebesar 75 bps dalam FOMC Meeting pada 14-15 Juni 2022.

Potensi kejatuhan IHSG Senin ini juga berasal dari kembali turunnya EIDO sebesar 2,19 persen serta kembali turunnya harga beberapa komoditas seperti minyak, batu bara, crude palm oil (CPO), nikel dan timah.

Penurunan harga komoditas dan indeks EIDO ini terjadi di tengah berlanjutnya kenaikan yield Obligasi AS dan Indonesia tenor 10 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper