Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ashmore AM Targetkan Dana Kelolaan Reksa Dana Tumbuh Hingga 15 Persen pada 2022

Ashmore AM menargetkan dana kelolaan reksa dana perseroan tumbuh 10 persen - 15 persen pada 2022.
Direktur Ashmore PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) Arief Cahyadi Wana di sela-sela seremoni pencatatan saham perdaana perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (14/1/2020). - Bisnis/Hafiyyan
Direktur Ashmore PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) Arief Cahyadi Wana di sela-sela seremoni pencatatan saham perdaana perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (14/1/2020). - Bisnis/Hafiyyan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Ashmore Asset Management Indonesia menargetkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 10 persen - 15 persen pada tahun ini. Manajer investasi asal Inggris tersebut optimistis asset under management reksa dana akan terus bertumbuh tahun ini.

Direktur Ashmore AM Steven Satya Yudha pun menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan dana kelolaan hingga 15 persen pada tahun ini, melihat minat investor terhadap reksa dana saham yang mulai meningkat. 

“Kami tetap optimis dengan prospek pertumbuhan dana kelolaan secara keseluruhan. Target pertumbuhan 10 persen - 15 persen sangat realistis untuk dicapai di tahun ini,” ungkap Steven saat dihubungi Bisnis, Jumat (12/6/2022). 

Steven pun mengungkapkan untuk mencapai target tersebut, inovasi dan kinerja produk akan menjadi kunci pertumbuhan dana kelolaan ke depannya.  Steven menjelaskan saat ini sekitar 68 persen dana kelolaan Ashmore AM berada pada kelas aset saham, 32 persen pada reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang.

“Secara pertumbuhan dalam 3 tahun terakhir, reksa dana pendapatan tetap memang mengalami kenaikan yang cukup dominan. Namun dalam 1 tahun terakhir kami melihat pulihnya minat investor pada reksa dana saham,” jelas Steven. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 31 Mei 2022, secara industri dana kelolaan reksa dana pendapatan tetap justru berada di urutan pertama, dari total Rp543,65 triliun, 26,47 persen atau Rp143,93 triliun diantaranya merupakan dana kelolaan reksa dana pendapatan tetap. 

Kemudian, di urutan kedua adalah dana kelolaan reksa dana saham sebesar Rp123,07 trilliun atau 22,64 persen. Dan di urutan selanjutnya adalah reksa dana terproteksi sebesar Rp102,84 triliun atau 18,92 persen, dan sebesar Rp95,98 triliun atau 17,65 persen merupakan dana kelolaan reksa dana pasar uang.

Sementara itu, jika dilihat sepanjang tahun total dana kelolaan reksa dana terus mengalami penurunan dari bulan ke bulan, pada Januari 2022 tercatat sebesar Rp559,25 triliun dan terus menurun hingga bulan lalu, Mei 2022 menjadi Rp543,65 triliun. 

Di sisi lain jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, dana kelolaan reksa dana tahun ini naik 4,26 persen dari Rp521,44 triliun pada Mei 2021 menjadi Rp543,65 triliun. 

Steven mengungkapkan bahwa yang utama yang menjadi penggerak kinerja reksa dana adalah dinamika dalam regulasi industri keuangan di Indonesia. Dia pun percaya bahwa seluruh stakeholder memiliki kepentingan untuk memajukan industri reksa dana secara khusus dan keuangan secara umum di Indonesia. 

“Perlindungan terhadap investor menjadi prioritas yang tentunya menjadi prioritas kami juga,” kata Steven. 

Dia melanjutkan, adaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam regulasi menjadi kunci keberlangsungan industri reksa dana. 

Di tambah dengan tentunya peningkatan literasi investasi kepada investor serta pemanfaatan dalam perkembangan ekonomi digital untuk menjangkau cakupan investor yang lebih luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper