Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan RS Grup Emtek SAME dan RSGK Anjlok di Kuartal I/2022, Laba Tergerus

Penurunan pendapatan dan laba PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK) dan PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME) didorong oleh penurunan pasien Covid-19.
RS Omni Pulomas, salah satu rumah sakit yang dikelola oleh PT PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. - omnihospitals
RS Omni Pulomas, salah satu rumah sakit yang dikelola oleh PT PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. - omnihospitals

Bisnis.com, JAKARTA - Performa emiten rumah sakit grup EMTK, yakni PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME) dan PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK) mengalami penurunan sepanjang kuartal I/2022. Penurunan pendapatan yang berujung pada turunnya tingkat profitabilitas.

Direktur Keuangan Sarana Meditama Metropolitan Armen Antonius Djan menjelaskan pendapatan bersih secara grup mengalami peningkatan 6,22 persen menjadi Rp349,46 miliar sepanjang kuartal I/2022.

"Kenaikan ini disebabkan pada 3 bulan pertama 2022, grup SAME sudah memasukkan laporan keuangan RSGK sebagai bagian dari konsolidasi grup SAME, sedangkan periode yang sama tahun lalu belum memasukkan RSGK karena pengendalian terhadap RSGK baru terjadi pada November 2021," jelasnya dalam paparan publik, Rabu (8/6/2022).

Lebih lanjut, laba kotor secara grup mengalami penurunan 18,93 persen menjadi Rp124,28 miliar perkuartal I/2022 dari Rp153,31 miliar pada kuartal I/2021.

Dia menjelaskan penurunan ini karena pada periode tersebut baik SAME maupun RSGK secara entitas masing-masing mengalami penurunan pendapatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Adapun, pendapatan RSGK turun 24,63 persen menjadi Rp90,15 miliar pada kuartal I/2022 dibandingkan dengan Rp119,62 miliar pada kuartal I/2021.

Laba bersih RSGK juga anjlok 63,34 persen dari Rp29,06 miliar menjadi Rp10,65 miliar pada 3 bulan pertama 2022.

"Penurunan pendapatan lebih banyak dari faktor penurunan pasien Covid-19 sendiri, pada 2021 pasien Covid-19 di SAME dan RSGK itu berat gejalanya, butuh perawatan panjang, sehingga biaya pasien jauh lebih mahal dibandingkan dengan periode 3 bulan 2022," terangnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Keuangan Kedoya Adyaraya ini menjelaskan pasien Covid-19 yang dirawat bergejala ringan sehingga memengaruhi profitabilitas dan pendapatan pada kuartal I/2022.

Dengan demikian, secara konsolidasi, laba bersih grup SAME ini anjlok 78,23 persen menjadi Rp6,14 miliar hingga 31 Maret 2022 dibandingkan dengan Rp28,23 miliar pada 31 Maret 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper