Bisnis.com, JAKARTA — Emiten manufaktur produk aluminium dan bahan bangunan PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU) mencatatkan penurunan kinerja sepanjang tiga bulan pertama 2022. Kerugian perseroan tercatat membengkak empat kali lipat di kuartal I/2022.
Emiten yang tidak memiliki pengendali ini membukukan penjualan sebesar Rp120,4 miliar pada kuartal I/2022, turun 7,53 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp130,3 miliar.
Dengan kinerja penjualan tersebut, laba bruto HKMU tercatat turun 23,18 persen menjadi Rp11,6 miliar, dari Rp15,2 miliar secara tahunan atau year on year (yoy).
Adapun rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,7 miliar, meningkat empat kali lipat dari Rp3,05 miliar pada kuartal I/2021.
Sementara itu, perseroan melalui keterangan resmi menyebutkan kerugian bersih kuartal I/2022 mencapai Rp15 miliar, naik dari kerugian kuartal I/2021 sebesar Rp3,1 miliar yang dikontribusikan dari kerugian penghapusan persediaan.
Jodi menjelaskan kinerja di kuartal I/2022 masih dibayangi katalis negatif kenaikan harga komoditas, meski pasar mulai berangsur pulih dari dampak Covid-19. Dia mengatakan penurunan penjualan secara konsolidasi disebabkan oleh masih dicatatkannya kontribusi dari divisi manufaktur stainless steel yang sudah didivestasi.
Baca Juga
“Kenaikan penjualan pada divisi toilet & sanitary wares dan baja ringan, sedangkan aluminium dan pipa PVC relatif sama dibanding tahun lalu,” kata Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan HKMU Jodi Pujiyono melalui keterangan resmi yang dikutip Rabu (8/6/2022).
Dia mengatakan laba kotor mengalami penurunan terutama disebabkan oleh kenaikan harga komoditas imbas perang Rusia-Ukraina yang mempengaruhi harga bahan baku produksi. Namu, perusahaan belum dapat melakukan penyesuaian harga jual sehingga menurunkan margin profitabilitas HKMU.
“Kendati pencapaian laporan keuangan kuartal 1 tahun 2022 yang belum menggembirakan, HKMU tetap mencatatkan milestone yang positif di awal tahun 2022 ini yaitu dengan penerapan ESG dalam menjalankan kegiatan bisnis,” kata Jodi.
Wujud penerapan ESG ini dilakukan pada anak usaha PT Karya Bumimas Persada yang bergerak di toilet & sanitary ware dan PT Rasa Langgeng Wira, produsen pipa PVC, telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001: 2015 dan ISO 45001:2015 yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi PT SGS Indonesia.