Bisnis.com, JAKARTA - Lo Kheng Hong, investor senior yang kerap disebut sebagai Warren Buffett dari Indonesia, menambah kepemilikan sahamnya di emiten Grup Indika Energy, PT Petrosea Tbk. (PTRO) pada Mei 2022.
Lo Kheng Hong tercatat memegang 151,46 juta atau 15,017 persen saham Petrosea per 31 Mei 2022. Selebihnya, 704,01 juta saham atau 69,801 persen dimiliki PT Indika Energy Tbk. (INDY), dan pemegang saham lainnya 15,182 persen, mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lo Kheng Hong menambah saham PTRO pada bulan lalu. Per 30 April 2022, Lo Kheng Hong hanya memegang 151,14 juta atau 14,985 persen saham Petrosea. Dengan demikian, Lo Kheng Hong dalam rentang waktu sebulan menambah 318.500 saham PTRO.
Melihat lebih jauh, pada 31 Maret 2022, Lo Kheng Hong menggenggam 151,42 juta atau 15,013 persen saham Petrosea. Artinya, Lo Kheng Hong pada April 2022 melepas saham PTRO sebanyak 280.100 saham.
Pada perdagangan Selasa (7/6/2022) sesi I, saham PTRO naik 0,34 persen atau 10 poin menjadi Rp2.910. Mengutip RTI, kapitalisasi pasarnya sebesar Rp2,94 triliun dengan valuasi PER 24,43 kali.
Emiten yang mengandalkan pendapatan dari jasa pertambangan ini mencatatkan kenaikan saham 34,1 persen sepanjang 2022. Meski membukukan peningkatan kinerja, Grup Indika akan melepas saham PTRO, seiring dengan rencana perusahaan mengurangi pendapatan sektor batu bara.
Baca Juga
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Indika Energy Tbk yang digelar pada Jumat (20/5/2022), resmi menyetujui rencana transaksi penjualan seluruh saham anak perusahaan INDY, Petrosea.
“Indika Energy memperoleh persetujuan untuk melakukan penjualan seluruh saham Indika Energy di Petrosea yang saat ini kami miliki sekitar 69,8 persen dengan valuasi US$146,58 juta,” kata Wakil Presiden Direktur Indika Energy Azis Armand dalam paparan publik, Jumat (20/5/2022).
Indika Energy akan menjual seluruh kepemilikan saham sebanyak 704.014.200 lembar kepada PT Caraka Reksa Optima selaku pembeli. Azis mengatakan transaksi akan dilakukan dalam mata uang rupiah.
Sesuai dengan perjanjian jual beli saham, transaksi akan dibayarkan dalam 2 termin. Uang muka sebesar US$2,5 juta telah dibayarkan pada 25 Februari 2022 dengan menggunakan kurs Rp14.355.
Sementara sisa harga pembelian US$144,08 juta akan dibayarkan dalam mata uang rupiah yang dikonversi dengan nilai tukar sebagaimana tercantum dalam Jisdor yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada 2 hari kerja sebelum tanggal pembayaran.