Bisnis.com, JAKARTA – Emiten media Grup MNC, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo mencetak kinerja yang positif pada kuartal I/2022 dengan kenaikan laba sebesar 57,76 persen.
Mengutip laporan keuangan per 31 Maret 2022, Kamis (2/6/2022), MNCN membukukan kenaikan jumlah pendapatan usaha sebesar 21,69 persen menjadi Rp2,60 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp2,14 triliun.
Sumber pendapatan terbesar MNCN berasal dari iklan digital maupun non-digital yang naik dari Rp1,94 triliun pada kuartal pertama 2021 menjadi Rp2,37 triliun pada kuartal pertama 2022.
Sama halnya dengan sumber pendapatan lain, bisnis konten dan intellectual property (IP), subscription, dan lainnya pada awal tahun ini juga mengalami peningkatan.
Melalui kenaikan pendapatan tersebut, MNCN lalu juga mencetak pertumbuhan laba kotor pada kuartal I/2022 dari sebelumnya Rp1,32 triliun menjadi Rp1,54 triliun.
Kinerja positif ini juga terus berlanjut pada lonjakan laba yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar 57,76 persen menjadi Rp619,11 miliar. Sementara pada kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp399,29 miliar.
Baca Juga
Berlipatnya persentase kenaikan laba ini juga didukung dengan kemampuan perseroan menekan beban keuangan, dan juga kerugian bersih kurs mata uang asing pada periode ini.
Selanjutnya, jumlah aset perseroan juga tercatat mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan jumlah aset pada akhir tahun 2021 sebesar Rp21,37 triliun menjadi Rp21,61 triliun pada akhir Maret 2022.
Adapun jumlah ekuitas MNCN mengalami kenaikan dari Rp17,52 triliun menjadi Rp18,12 triliun. Sementara jumlah liabilitas perseroan mengalami penurunan dari Rp3,85 triliun menjadi Rp3,49 triliun.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis (2/6/2022), saham MNCN ikut mengalami pelemahan sebesar 0,52 persen atau 5 poin ke posisi 965.
Saham emiten yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp14,52 triliun tersebut dalam satu bulan terakhir telah terkoreksi sebesar 6,76 persen. Namun sepanjang tahun 2022, justru tumbuh sebesar 7,22 persen.