Bisnis.com, JAKARTA – Emiten penghasil virgin coconut oil (VCO), PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE) mencatatkan kenaikan laba bersih triple digit secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal I/2022.
Mengutip data laporan keuangan perseroan, IPPE mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 120 persen yoy atau menjadi Rp1,1 miliar pada kuartal I/2022.
Direktur Utama Indo Pureco Pratama Syahmenan berharap akan ada pertumbuhan pendapatan yang signifikan tahun ini, mengingat upaya perseroan mengoptimalkan kemitraan dalam pengadaan bahan baku dan optimalisasi kapasitas produksi.
“Optimalisasi mitra-mitra supplier bahan baku, meningkatkan kapasitas produksi serta diversifikasi produk menjadi target utama dalam pertumbuhan penjualan tahun ini,” pungkas Syahmenan dalam keterangan resmi, Kamis (2/6/2022).
Di tahun ini, IPPE juga akan melakukan diversifikasi produk di antaranya refined, bleached and deodorized (RBD) coconut oil untuk meningkatkan penjualan.
“Target penjualan IPPE minimal sebesar Rp60 miliar di tahun 2022,” imbuh Syahmenan.
Baca Juga
Sebagai informasi, penjualan perseroan pada kuartal I/2022 mencapai Rp13,1 miliar atau naik 103 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,5 miliar.
Pendapatan perseroan terdiri dari penjualan crude coconut oil (CCO), virgin coconut oil (VCO) dan copra meal (CM).
Selain itu, IPPE juga mencatatkan adanya kenaikan beban pokok penjualan di kuartal I/2022 menjadi Rp9,8 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan laba kotor naik menjadi Rp3,3 miliar dari sebelumnya Rp1,5 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp1,9 miliar dari sebelumnya Rp929 juta.
Adapun total aset perseroan naik menjadi Rp286 miliar dibanding 31 Maret 2021 sebesar Rp284 miliar.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia, pada penutupan perdagangan Kamis (2/6/2022) IPPE terpantau parkir di zona merah dengan penurunan hingga 5,15 persen atau setara 14 poin ke level 258.