Bisnis.com, JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menyampaikan mencatatkan rugi bersih senilai Rp6,47 triliun pada kuartal I/2022. Manajemen GOTO menyampaikan telah memiliki strategi untuk meningkatkan profitabilitas, salah satunya dengan mengurangi insentif dan subsidi.
Direktur Utama GOTO Andre Soelistyo mengatakan, pihaknya telah mengurangi insentif ke pelanggan dan biaya pemasaran sebesar masing-masing 90 basis points (bps) dan 40 bps dari gross transaction value (GTV) GOTO pada kuartal I/2022 dibanding kuartal sebelumnya atau quarter-on-quarter (qoq).
"GOTO juga fokus mengefisiensikan pengeluaran. Fokus kami ke monetisasi untuk menghasilkan margin yang lebih baik," ujar Andre, Senin (30/5/2022).
Dia melanjutkan, GOTO baru bergabung sebagai grup selama satu tahun dan akan terus berinvestasi secara bijak untuk terus memperkuat sinergi ekosistem, untuk memperkuat skala ekonomi.
Sementara itu, Chief Financial Officer GOTO Jacky Lo mengatakan, pihaknya telah berfokus pada pengoptimalan biaya untuk benar-benar memiliki jalur yang sangat jelas menuju profitabilitas.
"Jika anda melihat penggunaan kas kami di kuartal I/2022 dibandingkan kuartal sebelumnya, kami menurunkan penggunaan kas sebesar 20 persen," ujar Jacky.
Baca Juga
Dia melanjutkan, hal tersebut mencerminkan upaya GOTO dalam melakukan pengoptimalan biaya dan juga perbaikan dalam efisiensi.
"Jadi kami akan terus fokus pada pengoptimalan biaya. Jadi itu akan memungkinkan kami membangun banyak bisnis," tuturnya.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 31 Maret 2022, emiten berkode GOTO ini mencatatkan rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp6,47 triliun naik 2,57 kali lipat dibandingkan dengan kuartal I/2021 rugi bersih sebesar Rp1,81 triliun.
Andre menuturkan, rugi bersih ini memang terlihat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, menurutnya, hal ini karena laporan keuangan GOTO pada kuartal I/2021 disajikan tanpa data dari Tokopedia.