Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gojek Tokopedia (GOTO) Proyeksi Pendapatan Bruto Capai Rp5,6 Triliun di Kuartal II/2022

GOTO optimistis gross transaction value (GTV) mencapai Rp142 triliun-Rp145 triliun dan pendapatan bruto antara Rp5,3 triliun-Rp5,6 triliun pada kuartal II/2022.
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).

Bisnis.com, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) optimistis kinerja perseroan dapat tumbuh pada kuartal II/2022. GOTO meyakini momentum pertumbuhan di kuartal I/2022 akan terus berkembang di kuartal II/2022.

Direktur Utama GOTO Andre Soelistyo mengatakan, untuk kuartal II/2022, pihaknya memiliki tuntunan atau guidance dengan gross transaction value (GTV) di antara Rp142 triliun-Rp145 triliun, dan pendapatan bruto antara Rp5,3 triliun-Rp5,6 triliun.

"Momentum monetisasi di platform kami berkembang dengan baik di kuartal I/2022 dan kami kira momentum akan berlanjut di kuartal sesudahnya," kata Andre, dalam paparan kinerja GOTO, Senin (30/5/2022).

Dia melanjutkan, momentum hasil investasi dari sinergi GOTO untuk memperkuat efisiensi biaya dan usaha yang dilakukan tim GOTO untuk efisiensi biaya operasional akan terus berlanjut.

Andre meyakini, dengan sendirinya, percepatan menuju jalur profitabilitas akan menjadi fokus tim GOTO, dan momentumnya sudah bisa terlihat di kuartal I/2022 dan akan berkembang di kuartal sesudahnya.

Dia melanjutkan, GOTO akan terus memperkokoh posisinya di Indonesia dan memperkuat customer engagement melalui investasi dalam brand, produk dan infrastruktur. Menurutnya, strategi ini telah memberi hasil mendorong pertumbuhan platform GOTO di masa pandemi dan strategi ini dilihat perseroan tepat untuk pertumbuhan ke depannya.

Pihaknya juga yakin ekosistem GOTO memiliki competitive advantage dan sinergi yang sangat unik, baik dalam customer engagement, investasi cross selling, dan investasi yang membantu biaya operasional.

"Selain itu, kami juga membuat layanan pembayaran dan fintek lebih baik lagi untuk pelanggan kami, dan sekaligus bisa mempercepat monetisasi untuk platform kami," tuturnya.

Dia menuturkan, untuk memperkuat permodalan, GOTO juga melakukan divestasi aset non-inti secara disiplin. Divestasi tersebut seperti kepemilikan di OVO dan bisnis GOTO di Thailand dan Filipina di 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper