Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyetujui susunan pengurus sama seperti formasi sebelumnya.
SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan tidak ada perubahan kepengurusan perseroan dalam RUPST ini.
"Tidak ada perubahan kepengurusan perseroan dalam RUPST ini," paparnya, Jumat (27/5/2022).
Berikut susunan jajaran direksi dan komisaris terbaru PT Telkom Indonesia Tbk.:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
Baca Juga
Komisaris Independen: Wawan Irawan
Komisaris Independen: Bono Daru Adji
Komisaris Independen: Abdi Negara Nurdin
Komisaris: Marcelino Pandin
Komisaris: Ismail
Komisaris: Rizal Mallarangeng
Komisaris: Isa Rachmatarwata
Komisaris: Arya Mahendra Sinulingga
Direksi
Direktur Utama: Ririek Adriansyah
Direktur Strategic Portofolio: Budi Setyawan Wijaya
Direktur Enterprise & Business Service: Edi Witjara
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Heri Supriadi
Direktur Network & IT Solution: Herlan Wijanarko
Direktur Wholesale & International Service: Bogi Witjaksono
Direktur Digital Business: Muhammad Fajrin Rasyid
Direktur Human Capital Management: Arifwandi
Direktur Consumer Service: FM Venusiana R.
Sebagai informasi, Abdi dengan nama panggung Abdee merupakan gitaris salah satu rock band legendaris Indonesia, Slank. Selain sebagai gitaris, Abdi juga tampil sebagai vokalis pendukung, penulis lagu, dan produser.
Abdi lahir di Donggala Sulawesi pada 28 Juni 1968. Adapun, pada pemilihan umum 2014, Abdi kerap menjadi narasumber di beberapa acara televisi, baik sebagai juru bicara Slank maupun juru bicara relawan Joko Widodo.
Band Slank juga merupakan salah satu pencipta lagu kampanye Salam Dua Jari milik Joko Widodo dalam pemilu sehingga Jokowi menang sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia.
Sementara itu, TLKM tercatat membukukan peningkatan kinerja sepanjang 2021 dengan pendapatan mencapai Rp143,2 triliun.
Peningkatan pendapatan tersebut juga turun meningkatkan laba usaha perseroan menjadi Rp47,56 triliun, meningkat dari Rp43,5 triliun pada 2020.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Telkom pun meningkat 19,01 persen dari Rp20,8 triliun pada 2020, menjadi Rp24,76 triliun di 2021.
Dalam RUPS, Telkom memutuskan membagikan dividen Rp14,86 triliun. Dividen tersebut setara dengan 60 persen dari laba bersih 2021 sebesar Rp24,76 triliun.
"Dengan besaran dividen tersebut, berarti dividen yang akan diterima pemegang saham adalah Rp149,97 per saham," kata Reza dalam paparan publik TLKM, Jumat (27/5/2022).
Dia melanjutkan, pembayaran dividen tahun buku 2021 akan dilakukan selambat-lambatnya pada 1 Juli 2022.
Reza juga menjelaskan, pemegang saham yang berhak menerima dividen adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada penutupan perdagangan per tanggal 9 Juni 2022.
Selain pembagian dividen, RUPST Telkom juga menyetujui penggunaan laba bersih sebesar 40 persen atau Rp9,9 triliun akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Laba ditahan ini akan digunakan TLKM untuk mengembangkan usaha perseroan di digital connectivity, digital platform, dan digital services.
"Di antaranya pengembangan data center dan penguatan kapabilitas cloud yang diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan di masa mendatang," ujarnya.