Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara Grup Saratoga PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) berencana mengadakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada hari ini, Senin (23/5/2022), yang diharapkan kembali memutuskan pembagian dividen.
Tahun lalu, TBIG membagikan dividen tunai sebesar Rp32 per saham dari laba bersih tahun 2020. Pada tahun buku 2019, TBIG membagikan dividne Rp605,7 miliar atau Rp28 per saham. Dividend Payout Ratio (DPR) 73,9 persen.
Sebelumnya pada tahun buku 2018, TBIG memberikan dividen Rp600 miliar atau Rp27,7 per saham dengan DPR 88,2 persen. Adapun, pada tahun buku 2017 dividin TBIG sejumlah Rp750 miliar atau 33,8 per saham dengan DPR 32,4 persen.
Pada 2021, TBIG mencatatkan peningkatan laba bersih 53,4 persen pada 2021, menjadi Rp1,55 triliun dari Rp1 triliun pada 2020. Peningkatan laba memunculkan harapan akan adanya dividen yang lebih besar.
Perseroan tercatat mencetak pendapatan Rp6,17 triliun di sepanjang 2021. Pendapatan ini meningkat 15,99 persen dari Rp5,32 triliun di akhir 2020.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen TBIG mengatakan, ada beberapa agenda yang akan dibahas. Pertama, adalah persetujuan dan pengesahan laporan tahunan perseroan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian perseroan untuk tahun buku 2021.
Baca Juga
Lalu, penetapan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2021, penetapan gaji dan tunjangan bagi anggota direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan untuk dewan komisaris perseroan untuk tahun buku 2022 bagi anggota direksi dan dewan komisaris untuk tahun buku 2021.
RUPS juga akan membahas penunjukan kantor akuntan pubilk (KAP), serta pemberian kuasa dan wewenang kepada direksi untuk membayar dividen interim/sementara untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.
Kemudian, RUPS juga membahas pengukuhan, pengangkatan, dan/atau perubahan susunan direksi dan dewan komisaris perseroan. RUPS TBIG juga akan membahas persetujuan atas perubahan pasal 3 anggaran dasar perseroan dalam rangka penyelarasan dan penyesuaian, dengan ketentuan klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia 2020.
Dengan agenda penetapan penggunaan laba bersih, investor akan menanti pembagian dividen dari emiten afiliasi Saratoga ini.