Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Krakatau Steel (KRAS) Pimpin Asosiasi Industri Besi & Baja se-Asia Tenggara

SEAISI merupakan organisasi produsen besi dan baja yang anggotanya terdiri Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Filipina.
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) Silmy Karim dalam bincang-bincang bersama wartawan, di Jakarta, Jumat (13/5/2022)./Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) Silmy Karim dalam bincang-bincang bersama wartawan, di Jakarta, Jumat (13/5/2022)./Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) Silmy Karim terpilih menjadi Chairman SEAISI (South East Asia Iron & Steel Institute). SEAISI merupakan organisasi produsen besi dan baja yang anggotanya terdiri Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Filipina.

Silmy mengatakan, SEAISI berperan penting dalam memfasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi oleh para produsen baja di Asia Tenggara. Silmy melihat, industri besi dan baja di Asia Tenggara telah menjadi katalis aktvitas ekonomi bagi negara-negara di kawasan tersebut.

"SEAISI juga telah menjadi pusat data dan informasi yang berkaitan dengan aturan industri, kebijakan, dan ekonomi yang berguna bagi pengembangan industri baja di Asia Tenggara selanjutnya,” tutur Silmy dalam keterangan resminya, Senin (23/5/2022).

Silmy melanjutkan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian utama di organisasi ini. Yang pertama, adalah peningkatkan utilisasi kapasitas produksi baja di Asia Tenggara dalam tingkat ekonomis untuk jangka panjang.

Selanjutnya, yang menjadi perhatian SEAISI adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri baja di Asia Tenggara, mengakselerasi investasi, dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan. Terakhir adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Semua hal tersebut nantinya akan menguatkan negara-negara anggota SEAISI dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Kami juga terus berupaya memperjuangkan kebijakan-kebijakan untuk menghadapi gempuran baja-baja impor yang datang dari luar Asia Tenggara,” ucap Silmy.

Dia menuturkan, SEAISI mendorong negara-negara anggotanya untuk mengaplikasikan teknologi baru dalam bidang konstruksi baja, pengembangan digitalisasi pada industri baja. SEAISI juga mendorong anggotanya meningkatkan kesadaran terhadap kelestarian lingkungan dengan menerapkan industri hijau yang diaplikasikan pada industri baja yang saat ini mulai gencar dilakukan di negara-negara Eropa dan Jepang.

“SEAISI turut mendukung proses pemulihan industri baja pasca pandemi Covid-19 di negara-negara Asia Tenggara serta terus memberikan kontribusinya untuk kemajuan industri baja di Asia Tenggara,” tutur Silmy.

Adapun SEAISI yang didirikan pada tahun 1971 juga pernah diketuai oleh Direktur Utama KRAS Tungki Ariwibowo pada periode 1978-1980. Saat itu Tungki juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Pembangunan VI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper