Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Drama Terra Luna, Simak 5 Tips Investasi Kripto Ini Agar Cuan

Kondisi pasar kripto yang naik-turun menjadi siklus yang biasa. Sebaiknya jangan berinvestasi ketika hanya ingin fokus untuk menjadi kaya dalam waktu cepat.
Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara
Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang awal Mei 2022, pasar aset kripto terus tertekan dan cenderung bergerak bearish.

Di tengah kondisi pasar tersebut, terjadi drama stablecoin TerraUSD (UST) yang menambah panik investor akan masa depan investasi kripto ke depan. Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh investor ketika kondisi market sedang bearish.

Kondisi pasar kripto yang naik-turun menjadi siklus yang biasa dan juga terjadi pada instrumen investasi lainnya.

"Penting bagi investor untuk tidak panik dan tetap berkepala dingin. Kondisi market yang bearish masih bersifat sementara. Market kini sudah mulai stabil dan nilai pasar pun akan kembali menguat," kata Afid dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (21/5/2022).

Terkait kekhawatiran investor terhadap stablecoin yang dianggap sudah terlalu volatil untuk saat ini sebagai salah portofolio investasi, Afid yakin hal itu juga akan bersifat sementara dan berdampak dalam jangka pendek.

Menurutnya, stablecoin masih dapat menjadi inovasi terkuat di dunia kripto. Stablecoin bisa menjadi media investasi yang baru bagi pasar.

“Stablecoin yang memiliki underlying aset mata uang fiat, seperti rupiah dan dolar AS menjadi pembeda dari aset kripto lain, dari segi nilai praktis dan kegunaannya," ungkapnya.

Di tengah situasi yang fluktuatif ini, Afid mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan investor.

1. Pahami risiko yang sebelum berinvestasi

Penting untuk memahami apa yang investor hadapi sebelum berinvestasi dalam aset kripto. Pertama, sifat kriptografi blockchain harus dipahami oleh setiap investor. Investor harus memahami bagaimana transaksi dicatat dalam database terdistribusi, dan bagaimana blockchain yang berbeda mendukung koin kripto yang berbeda.

"Misalnya, dalam kasus crash UST baru-baru ini, stablecoin seharusnya tetap stabil, bahkan jika pasar kripto berfluktuasi. Jangan kaget jika Anda melihat nilai kripto naik atau turun dengan selisih yang signifikan, karena market ini masih baru dengan segala inovasinya," kata Afid.

2. Fokus pada Jangka Panjang

Sulit untuk memprediksi kondisi pasar ketika dalam kondisi market bearish. Sebaiknya jangan berinvestasi ketika hanya ingin fokus untuk menjadi kaya dalam waktu cepat. Fokuslah pada pendekatan jangka panjang untuk berinvestasi dan asumsikan bahwa setiap aset yang dibeli saat ini akan terus dipegang selama beberapa tahun kedepan.

3. Lakukan strategi buy the dip ketika harga sedang turun

Hal yang paling sering dilakukan dalam perdagangan aset kripto adalah mengambil keuntungan dari harga rendah sebagai titik masuk yang baik di market bearish. Harapannya adalah investor tetap dapat bisa mendapatkan keuntungan ketika harga kembali pulih. Namun, tetap pelajari teknikal analisis masing-masing aset kripto yang dipilih.

"Bagi yang baru ingin memulai investasi di aset kripto, kondisi market bearish ini dapat dijadikan sebagai titik awal memulai investasi karena aset kripto cenderung berada di harga yang lebih rendah dari biasanya," ungkap Afid.

4. Lakukan diversifikasi portofolio

Memakai istilah menempatkan semua telur dalam satu keranjang, bukanlah strategi yang tepat di dunia kripto. Lebih baik adalah membagi pendapatan yang dapat diinvestasikan menjadi aset yang berbeda.

Gunakan dana yang investor mampu. Jika membeli kripto apa pun, mulailah dalam jumlah kecil. Investasikan hanya uang yang tidak akan mengubah atau membahayakan gaya hidup dengan cara apa pun.

5. Berinvestasi di stablecoin

Walau masih diterpa sentimen negatif UST, stablecoin masih menjadi portofolio yang tergolong aman saat kondisi pasar bearish. Sebelum memilih investasi di stablecoin, lakukan riset terlebih dahulu, karena ada banyak jenis dengan dukungan aset yang berbeda, ada yang didukung uang fiat, aset kripto dan komoditi, seperti emas. Semuanya memiliki keuntungan dan kekurangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper