Bisnis.com, JAKARTA - Emiten milik konglomerat keluarga Sudwikatmono, PT Indika Energy Tbk. (INDY) membukukan laba bersih pada kuartal I/2022 dari sebelumnya rugi bersih.
Indika Energy dalam laporan keuangan per Maret 2022 menyebutkan pendapatan US$830,79 juta atau setara Rp11,93 triliun (kurs Jisdor Rp14.357 pada 31 Maret 2022). Raihan pendapatan itu naik 58,19 persen year on year (yoy) dari sebelumnya US$525,16 juta per Maret 2021.
Beban pokok penjualan juga meningkat menjadi US$570,02 juta dari sebelumnya US$418,86 juta. Namun, laba kotor masih meningkat menuju US$260,77 juta dari US$106,31 juta per Maret 2020.
INDY berhasil meraih laba bersih US$75,04 juta atau sekitar Rp1,08 triliun pada kuartal I/2022. Raihan laba berbalik dari rugi bersih US$9,36 juta pada kuartal I/2021.
Indika Energy menggelontorkan kas untuk investasi US$84,15 juta pada kuartal I/2022 dari sebelumnya US$58,06 juta. Kas dan setara kas pada akhir periode mencapai US$1,09 miliar dari US$577,84 juta per kuartal I/2021.
Liabilitas Indika Energy mencapai US$2,99 miliar per Maret 2022, naik dari akhir 2021 senilai US$2,8 miliar. Liabilitas jangka pendek per Maret 2022 sejumlah US$1,29 miliar, sedangkan jangka panjang US$1,7 miliar.
Baca Juga
Ekuitas Indika Energy sejumlah US$1 miliar per Maret 2022, tumbuh dari sebelumnya US$883,71 juta. Total aset INDY mencapai US$3,99 miliar, naik dari US$3,69 miliar pada akhir 2021.