Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.719, Mengekor Kurs di Asia

nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,21 persen atau 30,50 poin sehingga parkir di posisi Rp14.719,00 per dolar AS.
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali ditutup melemah pada hari ini, Kamis (19/5/2022), beriringan dengan melemahnya mayoritas mata uang lain di kawasan Asia. 

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,21 persen atau 30,50 poin sehingga parkir di posisi Rp14.719,00 per dolar AS. Indeks dolar AS pada pukul 15.15 WIB juga terpantau melemah 0,1690 poin atau 0,16 persen ke level 103,6410. 

Tidak hanya rupiah, mata uang lain di kawasan Asia turut terpantau melemah yang dipimpin oleh won Korea Selatan yang turun 0,88 persen terhadap dolar AS. Kemudian mata uang dolar Taiwan yang turun 0,27 persen, yuan China turun 0,19 persen terhadap dolar AS. 

Di sisi lain, yen Jepang terpantau justru menguat 0,27 persen, baht Thailand menguat 0,13 persen, dan dolar Hongkong yang naik 0,02 persen terhadap dolar AS. 

Sebelumnya, Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terhadap dolar terjadi karena sentimen The Fed. 

Ariston menuturkan, dalam wawancara dengan Wall Street Journal, Gubernur The Fed, Jerome Powell, menegaskan kembali upaya the Fed untuk mengendalikan inflasi di AS. 

Powell juga menambahkan bahwa pengetatan moneter AS tidak akan berhenti sebelum ada tanda-tanda inflasi akan turun. Saat ini, inflasi di AS masih di kisaran 8 persen, jauh dari target sebesar 2 persen. 

Sementara itu, Ketua Badan Anggaran MH Said Abdullah menyoroti berbagai tantangan dan risiko dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), salah satunya nilai tukar rupiah.

"Belum selesai urusan tekanan terhadap kenaikan harga komoditas, kita kembali dihadapkan tekanan terhadap nilai tukar," papar Said dalam rapat bersama Menteri Keuangan di DPR, Kamis (19/5/2022).

Menurutnya, perubahan nilai tukar rupiah terjadi ketika Federal Reserve atau The Fed resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin atau 0,5 persen tertanggal 4 Mei 2022.

Keputusan The Fed tersebut berimbas ke nilai tukar rupiah kita terhadap dolar AS.

"Beberapa hari terakhir rupiah kita bertengger diatas Rp14.500 per dolar AS dan rupiah berpotensi terus mengalami depresiasi," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper