Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menutup perdagangan di level hijau pasca sesi I telah menguat 0,69 persen ke posisi 6.690.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, indeks masih berpeluang rebound dari candle morning doji star dan closed di atas 200 day moving average (MA).
“Trend bearish selama di bawah 6.902, berpeluang rawan rebound, karena masih bertahan di atas 200 day MA (6.596). Indikator MACD Bearish, Stochastic Oversold & dominan sell power. Selama di bawah 6.902, berpeluang menuju 6.584 DONE/6.477/6.279,” ujar Andri dalam keterangan resmi, Rabu (18/5).
Adapun level resitance pada perdagangan hari ini berada di level 6.703/6.747/6.816/6.886, sedangkan level support 6.596/6.576/6.504/6.470, dengan perkiraan range 6.590 - 6.700.
Lebih lanjut, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menyampaikan, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,34%, begitu juga dengan S&P 500 yang mencatat kenaikan sebesar 2,02% bahkan indeks Nasdaq Composite mencatat kenaikan yang lebih tinggi sebesar 2,76%.
“Seluruh bursa tersebut mengalami rebound setelah mencatat penurunan yang dalam pada periode sebelumnya. The Fed menyatakan bahwa lembaga tersebut akan terus menaikkan suku bunga sampai harga mulai turun ke level yang wajar,” jelas Maxi.
Baca Juga
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG parkir pada posisi 6.690,63 atau naik 0,69 persen. Sepanjang sesi pertama IHSG bergerak pada rentang 6.648,94 - 6.744,83.
Tercatat, 285 saham menguat, 215 saham melemah dan 169 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign sell Rp608,28 miliar.
Investor asing tercatat menjual saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebesar Rp110 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini.
Menyusul dibelakangnya adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) senilai Rp81 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp78,9 miliar.