Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Turun 2 Persen ke 6.671, Asing Borong Saham ADRO Lepas BBCA

Akhir sesi I, IHSG turun 2,12 persen atau 144,68 poin menjadi 6.671,52 di tengah aksi jual asing terutama terhadap saham BBCA.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 2 persen lebih di tengah tekanan bursa global dan aksi jual investor asing

Pukul 11.30 WIB akhir sesi I, IHSG turun 2,12 persen atau 144,68 poin menjadi 6.671,52. Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 6.664,32,16-6.802,33.

Terpantau 149 saham naik, 389 saham melemah, dan 134 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp9,57 triliun, dengan aksi jual bersih investor asing Rp316,81 miliar.

Saham BBCA menjadi yang paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp387,5 miliar. Saham BBCA pun turun 2,94 persen menuju Rp7.425.

Sementara itu, asing memburu saham ADRO dengan net buy Rp110,4 miliar. Saham ADRO naik 0,95 persen menjadi Rp3.180.

Penurunan IHSG terimbas pelemahan bursa global, termasuk Wall Street, yang merespons rilis data inflasi AS.

Head of Research Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya menjelaskan data inflasi AS yang dirilis semalam membuat Bursa AS atau Wall Street tertekan. Inflasi AS pada April 2022 mencapai 8,3 persen year on year (yoy) melampaui ekspektasi pasar 8,1 persen.

Di sisi lain, inflasi inti yang meniadakan faktor makanan dan energi meningkat 0,6 persen month on month (mom) pada April 2022, naik dari 0,3 persen pada bulan sebelumnya.

"Data inflasi AS yang masih tinggi membuat ekspektasi Federal Reserve (The Fed) akan tetap agresif menaikkan suku bunga," ujarnya, Kamis (12/5/2022).

Menurutnya, dengan sentimen hawkish atau ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang tinggi, maka pasar saham AS bakal tertekan.

Setelah rilis data inflasi, Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester mengatakan dia melihat kasus untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada dua pertemuan Fed berikutnya, sementara membuka peluang untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin yang berpotensi lebih besar.

Selain itu, sambung Hariyanto, saham-saham teknologi global cenderung tertekan. Hal ini turut menekan saham teknologi berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia, seperti PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).

Selama ada tren penaikkan suku bunga global, sambung Hariyanto, saham-saham teknologi di berbagai bursa dunia under pressure. Ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi sejumlah market negara lain.

"Jadi agak berhati-hati bermain saham teknologi saat ini."

Dari dalam negeri, hasil survei Bank Indonesia Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) membaik. IKK April 2022 sebesar 113,1, meningkat dari 111,0 pada bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper