Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang batu bara PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatat pertumbuhan kinerja yang lebih baik sepanjang 2021 dibandingkan dengan kinerja 2020.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan sampai dengan 31 Desember 2021, dikutip Senin (9/5/2022), emiten bersandi saham RMKE ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,86 triliun, tumbuh signifikan hingga 65,93 persen dari tahun sebelumnya Rp635,24 miliar.
Pendapatan mayoritas berasal dari penjualan batu bara sebesar Rp1,45 triliun sepanjang 2021 atau tumbuh sampai 80,79 persen dari 279,27 miliar pada 2020.
Sisanya, pendapatan bersumber dari jasa unloading, loading, dan crushing Rp268,05 miliar, sewa kendaraan alat berat dan container Rp71,43 miliar, jasa transportasi Rp50,86 miliar, penunjang pelabuhan Rp16,84 miliar, komisi Rp1,88 miliar, dan perbaikan jalan serta pembongkaran truk Rp1,28 miliar.
Selanjutnya, beban pokok pendapatan mengalami kenaikan menjadi Rp1,53 triliun sepanjang 2021, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp523,83 miliar. Hasilnya, RMK Energy mencetak laba kotor senilai Rp327,17 miliar, naik 65,95 persen dari tahun sebelumnya Rp111,40 miliar.
Dengan kinerja sepanjang 2021, RMKE mencetak laba bersih senilai Rp198,14 miliar, tumbuh 63,34 persen dari 2020 yang hanya mencapai Rp72,63 miliar.
Baca Juga
Selanjutnya, total aset perusahaan mengalami kenaikan dari Rp1,40 triliun dari tahun sebelumnya Rp915,09 miliar. Sementara itu, total liabilitas juga mengalami kenaikan ke Rp597,67 miliar sepanjang 2021, dari tahun sebelumnya Rp492,83 miliar.
Pada pedagangan terakhir, Senin (9/5/2022), harga saham RMKE tercatat turun 3 poin atau 0,49 persen ke posisi 410 setelah mengantongi pembelian oleh asing senilai Rp113,34 juta.