Bisnis.com, JAKARTA — Pencatatan surat utang korporasi di Bursa Efek Indonesia telah mencapai nilai Rp48,09 triliun hingga akhir April 2022 sejak awal tahun.
Realisasi itu lebih tinggi 46,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp32,93 triliun.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per 28 April 2022, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di sepanjang 2022 adalah 42 emisi dari 33 emiten senilai Rp48,09 triliun.
“Maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 497 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp450,57 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 124 emiten,” tulis BEI, dikutip Rabu (4/5/2022).
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI saat ini berjumlah 153 seri dengan nilai nominal Rp4.825,65 triliun dan USD200,65 juta.
Di pekan terakhir April 2022, terdapat 3 pencatatan obligasi, 1 sukuk, dan 2 waran.
Baca Juga
Obligasi Berkelanjutan III PTPP Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PTPP Tahap II Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT PP (Persero) Tbk resmi tercatat di BEI pada Senin (25/4/2022) dengan nilai nominal sebesar Rp544.50 triliun.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat idA untuk obligasi PTPP dan idA (sy) untuk Sukuk Mudharabah-nya. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi tersebut adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan IV PNM Tahap II Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Permodalan Nasional Madani tercatat di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp3 triliun.
Pefindo memberikan peringkat idAA untuk obligasi tersebut. Bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT Bank Mega Tbk.
PT Lontas Papyrus Pulp & Paper Industry juga turut mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap II Tahun 2022 dengan nilai nominal sebesar Rp2,50 triliun.
Obligasi ini mendapat peringkat idA dari Pefindo dan Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.